Jagadtani - Jalak Bali sebagai salah satu burung eksotis di Indonesia, sering menjadi incaran para kolektor burung maupun pemburu liar demi mengejar harga mahal burung ini. Populasi burung Jalak Bali saat ini sangat terancam kepunahan, habitatnya yang mulai terganggu oleh pemukiman masyarakat, maupun lalu lalang masyarakat di sekitar habitat Jalak Bali.
Burung Jalak Bali dipastikan masih berstatus sebagai jenis hewan yang dilindungi, hal ini berdasarkan Pemerintah Indonesia melalui Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor Republik Indonesia Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.
Konservasi dilakukan pada burung Jalak Bali atau masyarakat pulau Dewata menyebutnya Curik Bali (Leucopsar rothschildi) karena keberadaanya terancam punah. Pulau Bali merupakan habitat asli burung Jalak Bali sehingga tidak ditemui habitatnya di pulau lainnya.
Untuk menjaga kelangsungan hidup satwa dilindungi tersebut. berbagai kegiatan dilakukan yang termasuk kegiatan Sosialisasi dan Dialog Terbuka Program Konservasi Jalak Bali yang dilaksanakan di Gedung serbaguna Desa Tejakula pada beberapa waktu lalu. Dalam kegiatan yang bertujuan melakukan konservasi burung Jalak Bali, dihadiri Koordinator dan dokter hewan BPP Kecamatan Tejakula.
Dalam sambutan perbekel Tejakula bapak I Gede Diarsa, SP mengatakan bahwa kegiatan pelestarian dan pelepasliaran Jalak Bali sudah dirintis sejak tahun 2022 dan 2023, dan mudah-mudahan di tahun 2024 ini bisa terealisasi sesuai dengan perencanaan. Kemudian sambutan Bapak Camat Tejakula I Gede Suyasa, SP., Desa Tejakula harus berbangga dengan adanya kegiatan konservasi Jalak Bali di Wilayah Desa Tejakula, dimana Jalak Bali merupakan Maskotnya Propinsi Bali.
Dalam memastikan keberhasil konservasi burung Jalak Bali, harus memperhatikan banyak hal yang termasuk:
1. Edukasi
2. Teknologi, dan
3. Administrasi
Apabila pelepasliaran Jalak Bali di wilayah Desa Tejakula berhasil dan berkembang, tentunya tidak menutup kemungkinan kedepannya kawasan hutan Desa Tejakula dan Desa Tetangga seperti Desa Les, Madenan dan Bondalem akan menerima dampak dan bisa menjadi Destinasi wisata seperti halnya yang ada di Bali Barat.
Bicara tentang penangkaran burung, kini telah marak penangkaran burung Jalak Bali di Bali, Jawa maupun pulau lainnya oleh para penangkar burung. Dengan kabar keberhasilan penangkaran, tentunya kehidupan Jalak Bali ini dapat dipertahankan dan dihindari dari kepunahan.