Solusi Pertanian Kota dengan Vertikal Farming
Jagad Tani - Untuk mengatasi persoalan lahan sempit di wilayah perkotaan, bisa diatasi dengan penerapan sistem pertanian Vertikal Farming atau pertanian bertingkat seperti di Ladang Farm yang berlokasi di Cilandak, Jakarta Selatan.
"Jadi di perkotaan itukan tanahnya udah terbatas buat mendirikan pertanian (menyamping). Jadi kita emang bikin vertical farming ini untuk jangka panjang. Karena lahan di Jakarta sudah terbatas jadi dibikin ke atas enggak nyamping," ungkap Nova Riswanto selaku koordinator dari Ladang Farm.
Nova menjelaskan jika perusahaan yang berdiri sejak tahun 2022 ini sudah menghasilkan jumlah panen sebanyak 2000Kg/bulan dari lima jenis komoditas berupa Thai Basil (Kemangi Thailand), Italian Basil, Selada Air, Daun Mint, dan Shiso.
Dengan ketinggian vertical farming di Ladang Farm yang mencapai 18 meter serta memiliki lebar 18 meter persegi, dalam satu baris tanaman-tanaman itu disusun secara bertingkat, menjadi 13 tingkat.
"Dari 13 tingkatan tersebut, di tingkat pertama dan kedua kita tanam selada, terus untuk tingkatan ketiga dan keempat itu tanamannya berupa mint," tambahnya.
Baca juga: Limbah Daun Nanas, Jadi Serat yang Mendunia
Kemudian untuk tingkatan yang kelima dan keenam ditanam Shiso. Sementara untuk tingkatan ketujuh hingga ketiga belas semuanya ditanam thai basil dan italian basil.
Adapun teknologi yang digunakan mulai dari pompa air hingga lampu diterapkan secara otomatis, misalkan pompa air yang rentang waktu antara On dan Off-nya di kisaran 5 menit, 5 menit on dan 5 menit off. Serta rentang pemakaian lampu selama 15 jam penuh sebagai pengganti matahari.
"Untuk cara panennya kita memakai lift. Kita mempunyai dua lift untuk panen," pungkasnya.

