• 5 December 2025

Perhatikan Tingkat Keasaman, Saat Perendaman Kedelai

uploads/news/2025/08/perhatikan-tingkat-keasaman-saat-83520d5b6eb4b65.jpg

Sebagai Produk olahan dari kedelai yang di fermentasi dengan menggunakan ragi, tempe kaya akan protein nabati dan bermanfaat bagi tubuh. Dalam pembuatan tempe sebenarnya ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pembuat tempe. 

"Sebetulnya kalau membuat tempe itu kita juga perlu memperhatikan tingkat keasamannya (pH). Ini kan saat proses pembuatannya kedelai direbus, lalu diinepin (direndam) semalaman," ungkap Aradea Rofik salah seorang produsen tempe.
 

Setelah direndam, menurut Aradea nanti akan keluar lendir, dan lendir tersebutlah yang membuat kedelai itu menjadi asam, sehingga jika keluar lendirnya semakin pekat, tentu tempe yang dihasilkan nantinya akan semakin bagus.

Sementara jika cuma cairan saja yang keluar, berarti kurang bagus. Sehingga perlu diperhatikan kadar keasamannya (pH). Tinggi atau tidaknya tingkat keasaman tersebut juga bergantung pada air.

"Air yang mengandung garam biasanya itu di pesisir, itu nilai keasamannya kurang, tapi kalau air gunung, cakep, bisa pekat. Kalau asamnya pekat berarti meresap ke tempenya itu kuat, pasti berjamurnya tinggi," tukasnya.

Setelah itu perlu mencuci kedelai untuk menghilangkan asam yang ada diluar kacangnya. Barulah kemudian diberikan ragi, sementara untuk penyimpanannya harus dilakukan di tempat yang tertutup, selama tiga hari.

Melalui jurnal yang berjudul "Proses Pembuatan Tempe Home Industry Berbahan Dasar Kedelai di Laudendang Dusun 7" yang dituliskan oleh Ratna Sari Dewi, dkk yakni Mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah, menyebutkan jika Lingkungan yang bersifat asam berperan penting dalam mengontrol mikroflora (seperti jamur dan bakteri) yang tumbuh pada kedelai.

Baca juga: Jualan Tempe, Solusi Kerja Paling Efisien

Sehingga hanya Mikroorganisme atau organisme kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang (mencakup bakteri, virus, jamur, protozoa, dan alga) yang diinginkan seperti Rhizopus sp. yang dapat berkembang dengan optimal saat proses fermentasi kedelai menjadi tempe berlangsung.

"Untuk jadi satu tempe dari kedelai hingga proses pemberian ragi sampai menjadi tempe itu (membutuhkan waktu selama) tiga hari dan untuk penyimpanannya itu harus di tempat tertutup. Jangan kena matahari, tapi enggak boleh juga (di tempat) yang dingin. Istilahnya lembaplah. Dingin enggak, panas enggak," pungkasnya.

 

Related News