• 5 December 2025

Hari Tani Nasional, Petani Tuntut Konflik Agraria

uploads/news/2025/09/hari-tani-nasional-ribuan-14193fdb1db2501.jpg

Jagad Tani - Pada momentum perigatan Hari Tani Nasional (HTN) yang ke-65, di Jakarta, ribuan petani dari berbagai daerah turun ke jalan dan menyuarakan berbagai aspirasinya termasuk soal tuntutan reforma agraria.

Reforma agraria (pertanahan) merupakan penataan ulang struktur penguasaan, kepemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah untuk mewujudkan keadilan dan kemakmuran rakyat.

Baca juga: Pentingnya Perlindungan Masyarakat Adat di PSN Tebu Merauke

Bahkan para petani, aliansi petani, aliansi masyarakat, hingga mahasiswa, turun ke jalan dan tersebar ke beberapa titik seperti Gedung DPR/MPR, Istana Kepresidenan dan Kementerian ATR/BPN.

Setidaknya ada enam tuntutan Serikat Petani Indonesia (SPI) pada gelaran aksi damai tersebut, diantaranya menyelesaikan konflik agraria yang dihadapi anggota SPI maupun petani Indonesia secara menyeluruh, merevisi Perpres Percepatan Reforma Agraria No 62. 62 Tahun 2023 agar sejalan dengan agenda kedaulatan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani serta masyarakat desa.

"Reforma Agraria sejati sesungguhnya telah tercantum sebagai salah satu agenda prioritas dalam Asta Cita. Namun hingga kini, pemerintah belum juga menyusun kebijakan maupun program nyata untuk mengimplementasikannya. Padahal inilah saat yang tepat bagi presiden prabowo untuk membuktikan keberanian politiknya," ungkap Henry Saragih selaku Ketua Umum SPI.

Selain itu ada pula tuntutan untuk membuat Dewan Nasional Reforma Agraria dan Dewan Nasional Kesejahteraan Petani untuk memastikan keberlanjutan dan implementasi kebijakan reforma agraria dan kedaulatan pangan.

Berdasarkan data resmi Badan Pertanahan Nasional, rasio penguasaan tanah berada di angka 0,58 dan jumlah petani gurem (perseorangan atau keluarga) terus meningkat. Hal ini menandakan ketimpangan yang serius, bahkan anggota SPI yang terlibat dalam konflik Agraria melibatkan hingga 118.782 kepala keluarga, dengan luasan 537.062 hektare. 

Konflik tersebut tersebar di berbagai wilayah, dan berhadapan dengan banyak pihak, seperti Dinas Kehutanan, Perum Perhutani, Perusahaan perkebunan, Pengusaha hingga instansi militer.

Baca juga: Indonesia Siapkan Lahan Pertanian Untuk Bantu Palestina

Tidak hanya di Jakarta saja, aksi turun ke jalan pada Hari Tani Nasional juga dilakukan serentak di berbagai daerah mulai dari Aceh Utara, Medan, Jambi, Palembang, Bandar Lampung, Bogor, Semarang, Kupang, Makassar, Palu, Manado hingga Luwu Timur.

"Janji reforma agraria dalam Asta Cita harus diwujudkan, bukan hanya diucapkan. Jika reforma agraria dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, maka kedaulatan pangan dan keadilan sosial akan menjadi nyata," pungkas Henry.  

Related News