• 5 December 2025

Tularkan Semangat Untuk Terus Bergiat dan Bergerak

uploads/news/2025/09/tularkan-semangat-untuk-terus-83383b80133850f.jpeg

Jagad Tani - Kecintaan Roy Nurdin pada dunia tanaman dan lingkungan membuat pria kelahiran Jakarta tahun 1963 ini terus bergerak aktif dalam menggalakkan kegiatan di berbagai perkumpulan agar saling bersinergi dan bergerak.

Sebelum menggeluti tanaman anggur dan menjadi salah satu penggerak berdirinya Komunitas Anggur Tangsel (KAT) di tahun 2019 lalu, Roy juga menjadi seorang pegiat lingkungan yang menggerakkan untuk menanam pohon-pohon mangrove, salah satunya di Tanjung Burung, Teluk Naga, Kabupaten Tangerang. 

Baca juga: Cerita Haji Sam Soal Kendala Pertanian di Indramayu

"Saya dulu sebelum menanam anggur dan alpukat, juga bergerak di lingkungan untuk penanaman mangrove, yang ada di Tanjung Burung," terangnya saat ditemui di kediamannya di Tangerang Selatan (Tangsel).

Hal itu ia lakukan atas dasar keprihatinan dengan kondisi muara Sungai Cisadane yang penuh sampah dan menumpuk, sehingga membentuk sedimentasi dan menjadi dataran baru.

Pada tahun 2016, Roy akhirnya ikut menggerakkan dan mengajak pemuda sekitar untuk peduli lingkungan dan memberikan edukasi untuk melestarikan mangrove, menanam, merawat hingga pembibitan mangrove. Dengan harapan, sampah-sampah yang jumlahnya terlampau banyak tersebut setidaknya tidak lepas ke laut karen tertahan di akar mangrove.

Kini, bersama dengan Asosiasi Penggiat Anggur Indonesia (ASPAI) Roy Nurdin juga turut menggalakan berbagai program, mulai dari penanaman, pembibitan dan pelatihan baik bagi petani muda hingga petani pemula.

"Kita saat ini inginnya makin banyak yang ikut terjun ke anggur, karena pasarnya sudah terbentuk, iklimnya mendukung, tanahnya mendukung, sehingga mengurangi ketergantungan akan impor anggur, dan dengan adanya asosiasi ataupun komunitas, sehingga bisa saling mengisi dan bergerak," jelasnya.

Padahal menurutnya, kualitas anggur dari para petani lokal tidak kalah dengan kualitas impor, dan melalui ASPAI, setidaknya sudah terdapat 11 varietas anggur lokal yang sudah di daftarkan dan tinggal menunggu pelepasan ke ruang publik, yang sebarannya meliputi Depok (1 varietas), Blitar (4 varietas), Jawa Barat (5 varietas) dan Tangerang Selatan (1 varietas). 

Baca juga: Petani Muda Sukabumi Turut Suarakan Reforma Agraria 

"Untuk pasar anggur saat ini sudah ada, tinggal tugas kita memperbaiki Sumber Daya Manusia (SDM). Karena SDM kita masih belum rata dan salah satu usaha dari ASPAI itu kan mensertifikasi kompetensi," tuturnya. 

Melalui semangat dan kecintaannya di bidang pertanian dan lingkungan, Alumnus Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) ini masih ingin terus berjuang untuk bisa terus bergiat, bergerak dan berpartisipasi.

Related News