• 5 December 2025

Kayu Aro, Kebun Teh Hitam Legendaris Kerinci

uploads/news/2025/09/kayu-aro-kebun-teh-918173fecf8bf53.jpeg

Jagad Tani - Indonesia dikenal sebagai salah satu produsen teh terbesar di dunia, dan Teh Kayu Aro merupakan perkebunan teh hitam berkualitas tinggi yang tumbuh di kaki Gunung Kerinci, Jambi. Perkebunan teh ini tidak hanya menyumbang produk teh premium bagi pasar ekspor, tetapi juga menjadi bagian dari tulang punggung ekonomi, dan identitas budaya masyarakat sekitarnya.

Perkebunan Teh Kayu Aro berdiri di atas lahan seluas 2.500–3.000 hektare dan berada di ketinggian 1.400–1.600 meter di atas permukaan laut (mdpl). Ketinggian ini menjadikannya perkebunan teh tertinggi kedua di dunia setelah Darjeeling di Himalaya, India. Suhu udara yang berkisar antara 5–23 derajat Celsius, sehingga membuatnya menjadi ideal untuk pertumbuhan tanaman teh berkualitas tinggi.

Baca juga: Salpa Maggiore, Ikan Langka yang Transparan

Didirikan oleh perusahaan Belanda Namlodse Venotchaaf Handle Veriniging Amsterdam (NV. HVA) pada awal tahun 1920-an dan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1925. Teh yang dihasilkan tergolong kualitas premium (grade 1), yakni berupa teh hitam orthodox maupun varian CTC (crush-tear-curl) yang diolah menjadi butiran kecil untuk memenuhi selera pasar tertentu.

Semua produksi ini diolah tanpa bahan pengawet atau pewarna. Prosesnya alami dan tradisional dengan aroma khas dan warna oranye jernih alami, sehingga cita rasanya terjaga. Bahkan teh ini dikenal sebagai favorit keluarga kerajaan Eropa, termasuk Ratu Wilhelmina, Ratu Juliana, dan Ratu Elizabeth II dari Inggris.

Saat ini, PTPN IV Regional 4 (eks PTPN VI) menjadi pengelola resmi Kebun Teh Kayu Aro sejak konsolidasi (penyatuan perusahaan) BUMN pada tahun 1996. Sekitar 5.000–6.000 ton teh kering per tahun dihasilkan dari pemetikan sekitar 80 ton daun teh basah per hari oleh ratusan pekerja yang sebagian besarnya merupakan masyarakat Kayu Aro.

Produk teh hitam yang dihasilkan terbagi dalam grade 1, 2, dan 3, namun produk grade 1 dan 2 tidak dijual di dalam negeri dan hanya bisa diperoleh lewat ekspor atau pelelangan internasional. Namun sayang, meskipun diproduksi di tanah air, Teh Kayu Aro grade premium sulit ditemukan di pasar domestik sebab konsumen dalam negeri umumnya hanya dapat menikmati teh grade 3.

Hal ini disebabkan oleh permintaan tinggi dari pasar luar negeri, termasuk negara-negara di Eropa, Amerika Serikat, dan Asia yang menjadi tujuan ekspor utama. Perusahaan premium seperti Typhoo Tea dari Inggris pun dikenal menggunakan teh ini sebagai bahan baku.

Selain sebagai produsen teh, Kebun Teh Kayu Aro juga membangun ekonomi masyarakat, pasalnya terdapat lebih dari 300 pemetik teh yang bekerja di perkebunan ini, belum termasuk tenaga kerja di pabrik dan administrasi. Dari perkebunan ini akhirnya terbentuk beragam fasilitas seperti rumah sakit, sekolah, rumah ibadah, dan fasilitas umum lainnya, yang dibangun sejak masa kolonial.

Baca juga: Kenali Harga Setiap Proses dan Grade Tembakau

Pemerintah daerah bersama PTPN IV pun mulai mengemas warisan sejarah, keindahan alam, dan proses produksi teh sebagai paket wisata edukatif (Agrowisata). Wisatawan dapat mengikuti tur kebun, memetik teh, mengunjungi pabrik peninggalan Belanda, hingga menyusuri lanskap hijau di bawah latar Gunung Kerinci.

Melalui sejarah panjangnya, Kebun Teh Kayu Aro tidak hanya menjadi sumber teh berkualitas dunia, tetapi juga menjadi simbol kejayaan perkebunan teh dari Sumatera, khususnya Indonesia yang bisa dinikmati berbagai kalangan mulai dari bangsawan hingga masyarakat biasa. 

Related News