Green House Laboratorium Pembelajaran Peserta Didik
Jagad Tani - Green House merupakan ruang khusus yang digunakan untuk melindungi tanaman dari gangguan cuaca ekstrem, sehingga dapat menciptakan lingkungan yang ideal bagi tanaman, serta bisa juga digunakan untuk mengontrol suhu, cahaya, dan kelembapan.
Menariknya, fungsi Green House juga bisa lebih dari itu, karena bisa dijadikan sebagai tempat untuk melakukan praktik secara langsung mengenai tumbuhan. Misalnya dijadikan sebagai laboratorium pembelajaran, yang biasa dilakukan oleh para mahasiswa Program Studi (Prodi) Biologi di Bio Green House, yang berlokasi di Cawang ini.
Baca juga: Manfaatkan Bakteri Untuk Fotosintesis Ala Bio Green House
Riska Septia Wahyuningtyas, selaku Kepala Laboratorium Green House Pendidikan Biologi menjelaskan bahwa kegiatan yang dilakukan di Bio Green House terdiri dari dua kegiatan utama, yakni yang mengacu kepada kegiatan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) dan kegiatan yang berkaitan dengan perkuliahan.
"Jadi manfaat Green House ini bisa menjadi ruang pembelajaran bagi para peserta didik, dalam hal ini bagi anak-anak mahasiswa. mulai dari pembelajaran soal Urban Farming (pertanian kota), kemudian menjadi tempat belajar Outdoor Learning of Biology. Nah kalau pembelajaran biologi di luar kelas itu kami memanfaatkan greenhouse dan kebun biologi ini untuk pembelajaran," ungkap Riska.
Selain itu, Green House ini juga dijadikan sebagai laboratorium pembelajaran, mulai dari tempat untuk menguji efektivitas pupuk, belajar tentang sistematika tumbuhan hingga menjadi tempat untuk belajar Bio-enterpreneur.
"Kita disini ada berbagai jenis tanaman buah-buahan dan sayuran, mulai dari Cabai, Kangkung, Tomat, Pakcoy, Kacang, Anggur, Selada, hingga Pepaya Jepang, dengan menggunakan berbagai jenis media tanam mulai dari media tanah, hidroponik, vertikulutur serta tabulampot," terang dosen Prodi Biologi ini.
Rivaldi, yang merupakan mahasiswa Biologi angkatan 2022 ini juga mengungkapkan soal pentingnya keberadaan Green House sebagai penunjang kegiatan pembelajaran, Bio-enterpreneur, hingga menjadi tempat untuk melakukan riset.
"Kegiatan seperti praktik langsung, hingga membuat mini riset dilakukan disini. Contohnya penelitian tentang membuat perbandingan antara pengaruh pupuk A dengan pupuk B terhadap pengaruhnya pada pertumbuhan tanaman juga pernah dilakukan disini dan akhirnya dibuatkan jurnalnya," terangnya saat ditemui oleh tim Jagad Tani.
Ia pun menambahkan jika ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan di Green House, misalkan pada saat mata kuliah Mikrobiologi, yang biasanya mengadakan kegiatan untuk membuat pupuk, seperti Eco-enzyme, serta pembuatan pupuk-pupuk organik lainnya mulai dari pupuk sisa hasil limbah organik dari kulit buah dan sayur, bekas cucian air beras, hingga pupuk dari kulit telur yang hancurkan hingga menjadi serbuk.
Bahkan pembuatan pupuk kompos yang terbuat dari sampah-sampah daun di sekitaran Green House juga dikumpulkan untuk dijadikan sebagai pupuk organik yang bermanfaat bagi tanaman.
Baca juga: Polisi Ini Manfaatkan Lahan Sebagai Usaha Sampingan
Ratna Theodora Zendrato selaku ketua HMPS periode 2023-2025, turut mengamini bahwa keberadaan Bio Green House sangat membantunya serta rekan-rekan sejawatnya dalam menjalani berbagai kegiatan, mulai dari ruang untuk belajar dan bertumbuh, sampai menjadi titik kumpul untuk melakukan berbagai kegiatan lainnya.
Melihat hal ini, tentu peran dari Green House yang bisa dijadikan sebagai ruang untuk penunjang pembelajaran, di banyak tempat tentu harus terus berperan aktif dalam menggalakkan berbagai kegiatan serta berkolaborasi dengan beragam stakeholder terkait, sehingga pengembangan pendidikan bisa semakin berkembang karena sudah saling terintegrasi.

