Tumbuhkan Rasa Cinta Peternakan Sapi Sejak Dini
Jagad Tani - Eduwisata Cibubur Garden Diary (Cibugary) menjadi salah satu pionir dalam wisata edukasi peternakan sapi di Jakarta yang terus eksis hingga kini. Berdiri sejak tahun 1993, peternakan yang awalnya berlokasi di Kuningan Timur, Setiabudi, Jakarta Selatan itu kini beroperasi di kawasan Pondok Ranggon, Jakarta Timur.
Menurut Rachmat Al Baghory selaku pendiri Cibugary, awalnya Cibugary hanyalah kandang peternakan sapi perah sederhana yang menjual susu segar langsung kepada masyarakat, sebelum memiliki beberapa saung seperti sekarang. Namun sejak tahun 1994, tempat ini mulai ramai dikunjungi oleh anak-anak sekolah yang datang untuk melihat sapi secara langsung, belajar memerah, hingga menikmati susu segar di lokasi.
Baca juga: Bangun Kepedulian Lewat Pertanian di Kampung Pemulung
"Mereka (anak-anak sekolah itu) awalnya datang untuk membeli susu, dan minum susu bersama di peternakan sapi perah. Seiring berjalannya waktu, semakin ramai dikunjungi oleh anak-anak sekolahan dan masyarakat umum untuk datang melihat sapi, memerah susu, minum susu dan membeli susu," jelas Rachmat Al Baghory.
Kini Cibugary sudah menjadi salah satu destinasi favorit masyarakat yang ingin mengenal dan belajar tentang peternakan sapi perah, mulai dari pensiunan hingga anak-anak sekolah. Bahkan diantara anak-anak sekolah tersebut, juga terdapat anak-anak usia dini yang berasal dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Play Group hingga Taman Kanak-Kanak (TK), yang seringkali datang berkunjung untuk pengenalan terhadap dunia peternakan sapi perah sejak dini.
"Nah, threatment-nya kalau misalnya kayak anak-anak kecil itu biasanya itu pengenalan saja sih, mereka melihat, bersentuhan. Jadi, apa yang mereka lihat, apa yang mereka sentuh, itu sangat terekam dalam memori mereka. Sehingga ketika dewasa, yang dia ingat tentang sapi itu bau kandang sapi dan bukan tidak mungkin saat datang hidayah dari Allah, bisa tumbuh jiwa entepreneur-nya gara-gara teringat bau kandang sapi," terang Rachmat.
Adapun jenis sapi yang dipelihara di Cibugary adalah jenis sapi Friesian Holstein (FH), sapi khusus penghasil susu. Dari peternakan ini, dihasilkan susu segar yang sebagian besar disalurkan ke industri, UMKM, restoran, dan sekolah. Sedangkan sekitar 10 persen dari total produksi akan diolah menjadi yoghurt, susu pasteurisasi, dan keju.
"Kita yang paling mayoritas penjualan adalah susu murninya. Karena kita bekerjasama dengan beberapa stakeholder. Itu mereka maunya yang pure fresh milk-nya. Nah, sebagian kecilnya itu kita olah kurang lebih 10 persen lah jadi yoghurt, jadi susu pasteurisasi, kemudian jadi keju juga," jelasnya.
Baca juga: Resep Cibugary Menjaga Produktivitas Sapi Perah
"Jadi ilmu itu kita berikan apa adanya (kepada anak-anak), yang akan mengatur itu kan takdir dan kekuasaan Allah. Pengenalan bahwa susu sapi ini bagus bisa digunakan untuk menjaga kesehatan, ketahanan tubuh, tulang, kemudian meningkatkan kecerdasan, meningkatkan pertumbuhan, menjadi lebih tinggi. Sehingga gizi-gizi ini kita biasakan lewat anak-anak, ke depannya biar terbangun masyarakat yang gemar minum susu sehat," Sambungnya.
Melalui sentuhan edukasi kepada anak-anak sekolah, mahasiswa, pekerja, pensiunan dan masyarakat umum, menurut Rachmat, Cibugary berharap bisa menumbuhkan generasi baru yang tidak hanya mencintai dunia peternakan yang bisa menghasilkan produk susu sapi segar yang sehat, tetapi juga memiliki semangat untuk membangun masa depan peternakan Indonesia.

