• 5 December 2025

Kenalkan Drone Pertanian Untuk Petani Milenial

uploads/news/2025/10/kenalkan-drone-pertanian-untuk-85429e5a72d58d7.jpg
Jagadtani - Suara deru mesin terdengar di hamparan sawah di Desa Sidowarno, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Bunyi tersebut bukan berasal dari traktor ataupun dari mesin penggiling padi, melainkan bunyi drone yang sengaja diterbangkan pada kegiatan uji coba dan pelatihan drone hasil kerjasama antara PT Agro Maha Sida dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Klaten.
 
Para peserta yang hadirpun mayoritasnya merupakan generasi petani muda alias petani milenial, dengan tema yang diangkat pada kegiatan uji coba yakni Teknologi dan Alam Bersinergi Penerapan Sistem Pertanian Terpadu Menuju Kawasan Sadar Kerukunan Berbasis Pertanian.
 
 
"Menurut saya untuk teknologi drone ini menambah efisiensi dan tidak memerlukan tenaga yang banyak. Jadi untuk kedepannya masa depan itu lebih baik," ujar Ridho Ikhsanudin salah satu peserta pelatihan yang juga seorang petani milenial.
 
Ridho menjelaskan bahwa selama ini masih banyak petani dalam menggarap sawahnya yang masih menggunakan cara tradisional, seperti penggunaan tangki gendong yang dipompa, kemudian menebar benih menggunakan tangan, dan sebagainya.
 
"Mungkin kalau ada drone akan lebih cepat dari pada cara tradisional. Saya sebagai petani milenial melihat sektor pertanian kedepan jika pemuda yang mengambil alih itu akan lebih maju," ujarnya.
 
Sementara itu Yudianto yang menjadi perwakilan dari PT Agro Maha Sida, menjelaskan jika pelatihan ini tak hanya mengajarkan cara terbangkan drone, namun petani diajak memahami konsep pertanian presisi, di mana setiap langkah yang dilakukan berdasarkan data akurat.
 
"Kami melihat pengelolaan pertanian di Indonesia sudah saatnya menerapkan smart farming, atau bisa katakan presisi dan berkelanjutan. Jadi kenapa didalam tema sekarang ini temanya adalah teknologi bersinergi dengan alam atau teknologi alam bersinergi. Yakni untuk mewujudkan pertanian yang modern dan berkelanjutan," ujarnya.
 
Yudianto mengatakan yang dimaksud dengan pertanian modern adalah pertanian yang bisa mengadopsi teknologi agar memiliki kelebihan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas. Sebagai contoh, penerapan pertanian dengan menggunakan drone akan lebih efektif, sebab tidak lagi menggunakan tenaga manusia, misalnya pada saat melakukan penyemprotan, penyemaian, atau fogging.
 
"Kebetulan teknologi yang ada sekarang ini kita bisa membuat satu drone saja bisa dimanfaatkan untuk tiga fungsi sekaligus sehingga sangat efektif sekali. Petani bisa efektif. Satu tenaga kerja yang seharusnya satu hektare dilakukan dalam kurun waktu satu hari maka dengan menggunakan drone bisa selesai dalam 20 menit," ujarnya.
 
 
"Dengan drone, tumbuhan juga akan menjadi lebih baik karena dalam setiap pengerjaan bisa merata. Dengan drone juga bisa mendeteksi hama tikus karena dilengkapi dengan kamera," sambungnya.
 
Melalui pemanfaatan teknologi modern seperti drone, selain bisa memudahkan pekerjaan di lapangan, tentu diharapkan bisa menarik minat lebih banyak anak-anak muda, utamanya generasi milenial untuk terjun di sektor pertanian.

Related News