• 17 December 2025

4 Taman Nasional Jambi, Penyangga Keanekaragaman Hayati

uploads/news/2025/12/empat-taman-nasional-jambi--40332ae635db95c.jpg

Jagad Tani - Di jantung Pulau Sumatra, Provinsi Jambi menyimpan kekayaan alam yang menjadikannya sebagai penyangga kehidupan bagi penduduk dan peradaban. Hutan hujan tropis, rawa gambut, dengan bentang perbukitan berpadu di dalam taman-taman nasional yang hingga kini masih menjadi rumah bagi ribuan spesies flora dan fauna.

Daerah dengan slogannya Negeri Sepucuk Jambi Sembilan Lurah, memiliki 4 taman nasional yang terkenal dan selalu dilestarikan, seperti Taman Nasional Kerinci Seblat, Taman Nasional Berbak, Taman Nasional Bukit Duabelas, dan Taman Nasional Bukit Tigapuluh.

Baca juga: Taman Nasional Tesso Nilo di Persimpangan Kepentingan

Taman-taman nasional ini bukan hanya sekadar kawasan lindung tetapi juga sebagai penjaga air, penyimpan karbon, ruang hidup satwa liar, dan lanskap budaya masyarakat yang telah hidup berdampingan dengan hutan selama berabad-abad.

Berikut Jagad Tani merangkum 4 taman nasional terkenal yang ada di Jambi:

1. Taman Nasional Kerinci Seblat

Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) merupakan kawasan konservasi terluas di Indonesia. Terbentang di empat provinsi yakni Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu, dan Sumatra Selatan dengan luas sekitar 1,38 juta hektare

Di wilayah Jambi, taman nasional ini menghadirkan bentang alam yang beragam, mulai dari hutan dataran rendah hingga pegunungan berkabut. Di sinilah Gunung Kerinci, puncak tertinggi di Sumatra berdiri kokoh dengan keindahannya.

TNKS dikenal juga sebagai salah satu kawasan dengan keanekaragaman hayati dan memiliki danau kaldera tertinggi di Asia Tenggara yakni Danau Gunung Tujuh.

Selain itu, taman nasional ini juga menjadi rumah bagi harimau sumatra, tapir, beruang madu, hingga ratusan jenis burung dan tumbuhan endemik, bahkan menjadikan kawasan ini sebagai benteng terakhir bagi satwa-satwa liar khas Sumatra. 

2. Taman Nasional Berbak

Jika Kerinci Seblat merupakan kawasan pegunungan, maka Taman Nasional Berbak (TNB) ialah kawasan rawa dan gambut. Terletak di pesisir timur Jambi atau lebih tepatnya berada di kabupaten Tanjung Jabung Timur dan kabupaten Muaro Jambi.

Kawasan ini dikenal sebagai salah satu lahan basah tropis terluas di Asia Tenggara. Bersama Taman Nasional Sembilang, Berbak menjadi benteng penting bagi ekosistem gambut Sumatra.

Gambut Berbak menyimpan karbon dalam jumlah besar dan berperan penting dalam menekan laju perubahan iklim. Tak heran jika kawasan ini diakui dunia sebagai Situs Ramsar atau kawasan lahan basah yang memiliki nilai ekologis internasional.

Setiap tahun, langit Berbak diramaikan oleh ratusan jenis burung, termasuk burung migran yang terbang ribuan kilometer dari belahan dunia lain.

Baca juga: Hanya Tersisa Dua, Badak Kalimantan Diambang Kepunahan

3. Taman Nasional Bukit Duabelas

Berbeda dengan taman nasional lainnya, Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD) menyimpan kisah tentang hubungan manusia dan hutan yang masih terjaga. Lokasinya berada di Kabupaten Tebo, Kabupaten Batanghari dan Kabupaten Sarolangun. Kawasan ini merupakan ruang hidup Suku Anak Dalam (Orang Rimba), masyarakat adat yang menggantungkan hidupnya pada hutan.

Hutan Bukit Duabelas menyediakan pangan, obat-obatan, dan perlindungan, tidak hanya bagi satwa liar tetapi juga bagi manusia. Di sinilah konsep konservasi bertemu dengan nilai kemanusiaan, melindungi alam berarti juga menjaga budaya dan identitas masyarakat adat.

Selain itu, Bukit Duabelas berfungsi sebagai daerah resapan air yang menopang sungai-sungai di sekitarnya, menjadikannya elemen penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem regional.

4. Taman Nasional Bukit Tigapuluh

Berada di perbatasan Jambi dan Riau, Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT) berdiri sebagai salah satu kawasan penting bagi keberlangsungan hidup satwa besar Sumatra. Hutan-hutannya menjadi rumah bagi harimau, gajah, dan orangutan, spesies yang kini semakin terdesak oleh hilangnya habitat.

Bukit Tigapuluh berperan sebagai koridor ekologis, menghubungkan lanskap hutan yang terpisah dan memungkinkan satwa liar berpindah secara alami. Keanekaragaman mamalia dan burung di kawasan ini menunjukkan bahwa hutan yang utuh masih mampu menopang kehidupan dalam skala besar.

Menjaga Taman Nasional di Jambi berarti Menjaga Masa Depan.

Taman-taman nasional merupakan potret nyata bahwa alam dan manusia itu saling bergantung dan terhubung. Lewat bentang alam mulai dari puncak pegunungan hingga rawa gambut, dari satwa liar hingga masyarakat adat, semuanya terhubung dalam satu sistem kehidupan yang rapuh namun berharga.

Oleh karena itu, melindungi taman nasional berarti menjaga sumber air, menahan krisis iklim, melestarikan keanekaragaman hayati, dan menghormati hak masyarakat adat.

Di tengah ancaman deforestasi dan perubahan iklim global, kawasan-kawasan ini menjadi pengingat bahwa masa depan bumi sangat bergantung pada keputusan manusia hari ini.

Related News