• 27 April 2024

Hewan-Hewan Paling Berbahaya di Ragunan

uploads/news/2021/11/ini-hewan-hewan-paling-berbahaya-74002e4899a282a.jpg

“Sejinak-jinaknya hewan disini, tetap semua keeper disini menggunakan alat bantu ketika mendekati mereka semua. Karena naluri untuk memburu didalam diri mereka tetap ada”

Seperti di negara lain, Indonesia pun memiliki beberapa kebun binatang. Di lihat dari sejarahnya yang cukup panjang, maka Kebun Binatang Ragunan atau Taman Margasatwa Ragunan merupakan kebun binatang tertua di Indonesia, karena telah didirikan sejak jaman Belanda, yaitu tahun 1864. Sedangkan dari sisi koleksi, Kebun Binatang Ragunan termasuk paling lengkap, berasal dari dalam maupun luar negeri. Beragam satwa jenis mamalia, pisces, aves, dan reptilia bisa Sahabat Tani temui di tempat ini.

Baca juga: Kabar Gembira, Ragunan Kembali Dibuka

Nah ternyata, di TMR ada beberapa jenis hewan yang benar-benar menakutkan. Sebagian besar memang tidak membunuh manusia, namun sebagian dari mereka bisa menjadi predator yang sangat menakutkan di alam liar.

Menurut Staf Humas Taman Margasatwa Ragunan, Bambang Wahyudi, Ada beberapa jenis hewan paling berbahaya di Ragunan yang bisa Sahabat Tani ketahui, “hewan-hewan paling bahaya di Ragunan itu kebanyakan jenis karnivora ya. Ular king kobra yang paling berbahaya. Adapun hewan lainnya seperti harimau sumatera, harimau benggala, Singa, buaya. Namun sangat di anjurkan tidak mendekati si ular king kobra ini,” ucap Bambang kepada Jagad Tani saat ditemui di Taman Margasatwa Ragunan, jalan Harsono RM No. 1, Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Baca juga: Inilah Satwa Tertua di Ragunan

Walaupun ular king kobra tidak memegang gelar sebagai ular paling berbisa, tetapi ular ini sangat mematikan dengan racun yang dimilikinya. Kata Bambang, kobra menjadi salah satu hewan berbahaya yang ada di Ragunan. “Sejinak-jinaknya hewan disini, tetap semua keeper disini menggunakan alat bantu ketika mendekati mereka semua. Karena naluri untuk memburu didalam diri mereka tetap ada,” ungkap Bambang.

Lebih lanjut, Bambang juga menceritakan pengalamannya saat menghadapi ganasnya ular king kobra, “sebelum saya jadi Humas, saya pernah menjadi keeper juga. Jadi keeper reptil, ular, kura-kura, buaya. Pernah ada pengalaman di gigit ular, tidak berbisa namun ketika di gigit terjadi pendarahan. Ular itu tajam sekali, rasa sakitnya belakangan cuma rasanya seperti di cakar kucing,” tutupnya.

Baca juga: Sejarah Ragunan, Kebun Binatang Terluas se-Asia

Baca juga: Ini Alasan Satwa Liar Bisa Mengamuk

Related News