• 22 November 2024

Cupang jadi Berkah sampai Modal Nikah

Hatinya berlabuh pada keindahan cupang sejak ia berusia 6 tahun. Dari hobi hingga bisnis, penghasilan cupang bisa membuat pemuda asal Palembang ini hidup layak bahkan berhasil meminang sang pujaan hatinya sampai ke pelaminan.

Setiap orang punya harapan yang berbeda terhadap kariernya. Namun tidak sedikit milenial yang selektif dalam memilih pekerjaan bahkan cenderung memilih bekerja di kantoran. Helvito Farizqo, 23 tahun, punya pemikiran yang berbeda. Pemuda ini berhasil menunjukkan bahwa milenial bukan hanya bisa sukses dari kerja kantoran, melainkan dari memelihara ikan cupang.

Sejak kecil, pemuda yang akrab dipanggil Vito ini senang memperhatikan ikan cupang dan merawatnya sendiri. Ketika cupang mati, pemilik Royalblue Plakat Palembang ini pasti akan membelinya lagi dan lagi, begitu seterusnya. Baginya, cupang memiliki keindahan tersendiri dari ikan jenis lainnya.

Kata Vito, kakeknya lah yang “meracuni” rasa cinta Vito terhadap cupang. Ia diajarkan cara breeding, pemberian pakan yang tepat, cara merawat ikan cupang dan lain-lain.

“Almarhum kakek saya mengenalkan ikan cupang sejak saya masih umur 6 tahun. Saya rawat sendiri di kamar dan saya nikmati keindahannya. Sejak saat itu, saya tidak pernah berhenti pelihara cupang. Kakek saya juga yang selalu support dengan cupang ini dan jadi teman ngobrol,” cerita Vito kepada Jagad Tani.

Baca juga: Mas Koki Demekin Bikin Demen

Pemuda lulusan SMK ini menambahkan, “sampai saya dewasa, saya sudah punya banyak sekali jenis cupang yang berbeda-beda. Tapi entah kenapa, feeling saya tertuju kepada satu jenis ikan cupang yaitu royalblue plakat,” tambahnya.

Di mata Vito, cupang jenis plakat sangat gagah di pandang. Badannya pas dan ideal dengan proporsi tubuhnya yang tegap dan tidak terlalu besar seperti cupang jenis Giant serta bentuk ekornya yang tidak terlalu lebar.

Di tahun 2016, Vito mulai berpikir bahwa dari hobinya ini bisa membawa keuntungan. Ia pun memberanikan diri untuk menjalankan bisnis cupang dan fokus mengembangkan jenis dan warna biru kesukaannya itu. Dengan ketekunannya, Vito belajar lebih jauh secara otodidak mengenai cara packing, perawatan intensif sampai cara pengiriman ke luar negeri.

Dirinya semakin semangat mengembangkan cupang ketika melihat ada kontes ikan cupang yang salah satunya terdapat kelas untuk royalblue. Dan hingga kini, ikan cupang peliharaannya berhasil meraih banyak sekali penghargaan.

“Ada kontes jadi makin semangat untuk bagusin ikan-ikan saya. Pada tahun 2019 dengan perjuangan breeding dan pemilihan indukan tepat, dan dengan berkah dari Allah keinginan saya terkabul,” cerita Vito.

Baca juga: Kelainan Genetik Bikin Ikan Mahal

Satu ekor cupang diakui Vito bisa dibanderol dengan harga jutaan, mulai dari Rp 1,5 juta untuk harga royalblue yang standar hingga mencapai Rp 5 juta per ekor. Ia mengaku, dalam satu bulan omset bisnis ikan cupang bisa mencapai puluhan juta rupiah.

Vito mengaku, dari bisnis cupangnya ini, ia juga berhasil meminang sang pujaan hatinya untuk naik ke bangku pelaminan. Dari cupang lah terkumpul modal nikah.

“Saya benar-benar merawat dengan baik dan dulunya bahkan tidak rela menjual namun akhirnya saya kembangkan menjadi bisnis. Suka royalblue karena warna favorite saya biru dari segala macam hal ingin warnanya biru, termasuk nuansa pernikahan saya nanti bulan depan juga biru hihi,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, kata Vito, cupang berhasil mengangkat derajat Vito yang sebelumnya sempat diremehkan. Ia mengaku, sebelumnya banyak yang meremehkan hobinya ini hanya laku di kalangan SD belaka.

“Alhamdulillah berkat cupang bisa membantu keuangan saya, bahkan bisa membantu dalam kondisi terdesak. Bahkan untuk sekarang, penghasilan cupang lah yang bisa buat saya hidup dengan layak dan bisa membeli apa yang dibutuhkan, termasuk kendaraan, rumah, atau pun pernikahan saya bulan depan,” katanya.

Jalan memang tak selalu mulus, berbagai rintangan pasti di hadapi oleh para pelaku bisnis, termasuk dirasakan oleh Vito. Ia menceritakan, banjir pernah melahap habis ikan cupang yang telah siap panen. Ada sekitar 3000-an ekor ikan cupang yang lenyap ditelan air.

“Saat itu kerugian terbesar saya, dan mau tidak mau saya harus ulang dari awal breeding sampai pembesaran. Saya bahkan sampai mengembalikan uang buyer satu per satu yang terlanjur sudah pesan,” imbuhnya.

Vito juga menambahkan, “cintailah cupangmu, bukan berdasarkan yang lagi trend jenis apa dan warna apa, tapi memang karena kamu suka, bukan berdasarkan apa yang banyak orang suka. Kamu rawat, kasih makan, ganti air. Saat semua itu sudah kamu lakukan, cupang itu akan mengucapkan terima kasih dengan caranya sendiri, baik dengan dia jadi juara dan menaikan derajatmu, atau dia bisa terjual untuk mencukupi kebutuhanmu,” tutupnya.

Baca juga: Tips Agar Tabulampot Cepat Berbuah

Related News