• 19 April 2024

Posko Induk untuk Hewan Ternak Semeru

uploads/news/2021/12/posko-induk-untuk-hewan-384436342925c80.jpg

"Di posko induk ada kluster-klusternya, salah satu bentuknya adalah hewan ternak dikumpulkan di satu tempat, dirawat, pakannya disuplai. Semua diatur oleh Dirjen Peternakan sampai status darurat selesai”

Kementerian Pertanian (Kementan) telah mendirikan posko induk untuk menampung hewan ternak milik warga yang terkena dampak erupsi Gunung Semeru. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan sesuai perintah Presiden Jokowi Widodo bahwa sektor peternakan yang terdampak bencana juga mesti mendapat penanganan.

"Di Semeru perintah bapak Presiden, pertanian harus diselamatkan disana. Jadi yang lain mengurus pengungsi manusia, kami mengurus pengungsi peternakan. Jadi disana ada posko induk pengungsi peternakan," ujar Syahrul saat menghadiri Hari Lahan Sedunia di Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian Bogor, Kamis (9/12).

Baca juga: Upaya Penyelamatan Ribuan Hewan Ternak Semeru

Posko induk ini dibagi beberapa klaster, sebagai tempat penampungan hewan ternak yang selamat dari erupsi Gunung Semeru, yang menerjang beberapa wilayah di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur pada 4 Desember 2021 lalu.

"Di posko induk ada kluster-klusternya, salah satu bentuknya adalah hewan ternak dikumpulkan di satu tempat, dirawat, pakannya disuplai. Semua diatur oleh Dirjen Peternakan sampai status darurat selesai," kata Syahrul.

Ia melanjutkan, hewan ternak seperti kambing, sapi, kerbau, dan lainnya akan dikembalikan kepada para pemiliknya apabila status Gunung Semeru sudah dinyatakan aman. "Dan tentu akan dikawal juga sampai dilakukan pemulihan," imbuhnya.

Baca juga: Ternak Mati, Peternak Semeru Didera Rugi

Tak hanya ternak, tim dari Kementan juga akan turut membantu melakukan penyemprotan tanaman holtikultura dan padi yang terkena abu vulkanik. Setelah itu dilanjutkan recovery lahan pertanian dengan cara penanaman kembali padi maupun tanaman holtikultura.

"Pertanian juga seperti itu, yang masih bisa diselamatkan dilakukan penyemprotan dengan menggunakan pestisida dan lain-lain," kata mantan Gubernur Sulawesi Selatan ini.

Untuk sektor pertanian termasuk peternakan yang terkena dampak bencana erupsi Gunung Semeru terjadi di beberapa wilayah setempat dengan luas 884 hektare.

"Yang paling parah saya ingat ada 884 hektare, tapi jumlah yang ada itu kurang lebih 11000 hektare. Inilah penanganan kita bersama Pemprov Jatim dan kabupaten juga sudah turun luar biasa, tinggal kami melakukan support seperti perintah pak Presiden," tandasnya.

Baca juga: Posko Ternak untuk Hewan Terdampak Semeru

Related News