Langkah-Langkah Transfer Embrio pada Ternak Sapi
Untuk mendapatkan embrio yang bagus, harus dimasukan cairan. Lalu dikeluarkan lagi dan diulangi terus sampai mendapatkan embrio yang diinginkan.
Beragam cara untuk mengembangkan peternakan sapi potong dan sapi perah dilakukan antara lain lewat perbaikan kualitas genetik. Namun, langkah tersebut seringkali terhambat karena sulitnya memperoleh anakan kualitas unggul.
Salah satu kendala adalah hambatan perbanyakan betina kualitas unggul. Secara alami, seekor induk hanya mampu menghasilkan satu ekor anak dalam setahun atau rata-rata hanya mampu menghasilkan anak yang berkualitas kurang dari delapan ekor sepanjang hidupnya. Separuh anak biasanya pejantan.
Baca juga: Menjelajahi Balai Embrio Ternak Cipelang
Menghadapi kendala itu, Balai Embrio Ternak Cipelang, Bogor mencetuskan teknologi Transfer Embrio (TE) yang bisa menjadi solusi. TE ialah suatu proses mengambil (flushing) embrio dari uterus sapi donor yang telah diovulasi ganda (superovulasi) dan memindahkannya ke uterus sapi resipien (penerima) dengan menggunakan metode, peralatan dan waktu tertentu.
Drh. Oloan Parlindungan. MP selaku kepala Balai Embrio Ternak menjelaskan bagaimana langkah-langkah mentransfer embrio pada ternak sapi. “Langkah awal, kami siapkan sapi-sapi yang sehat dan berkualitas, karena di BET sendiri kita melakukan Medical Check Up atau MCU setiap dua kali sekali dalam setahun, setelah itu kami melakukan teknologi yang namanya flushing yaitu proses pengambilan embrio pada sapi betina,” tuturnya.
Sapi yang akan diambil embrionya tentunya sudah dimandikan terlebih dahulu agar jauh dari bakteri, selain itu kotoran-kotorannya pun dikuras habis menggunakan tangan kosong sang petugas. “Nah proses flushing ini membutuhkan waktu kurang lebih setengah sampai satu jam tergantung cairannya, jadi pertama kita anastesi terlebih dahulu di sapi kemudian kotoran sapi dikeluarkan menggunakan tangan petugas, lalu untuk mengambil embrio tersebut diperlukan alat yang akan dimasukan ke dalam uterus sapi,” jelas Oloan.
Baca juga: Semeru Meletus, Ratusan Hewan Ternak Mati
Pada proses flushing di dalam rahim, beberapa embrio itu masih melayang. Untuk mendapatkan embrio yang bagus harus dimasukan cairan lalu dikeluarkan lagi dan diulangi terus sampai mendapatkan embrio yang diinginkan. “Setelah dilakukan flushing, cairan tersebut harus dimasukkan ke dalam media seperti tabung kecil, harus higienis dan tidak boleh terpapar sinar matahari. Cairan tersebut harus langsung dibawa ke laboratorium untuk dilakukan evaluasi,” tambahnya.
Ketika sampai di Laboratorium, cairan tersebut di evaluasi oleh petugas di laboratorium. Pertama, dilakukan penyaringan berkali-kali sampai hasilnya bening dan agak kental. Setelah di saring, cairan tersebut akan di torch atau di bakar dengan api kecil kemudian di lihat apakah ada embrio yang aktif atau tidak.
“Ketika sudah dilihat oleh petugas lab melalui monitor agar lebih jelas dan terekam, jika ada embrio yang bagus maka embrio tersebut di masukan ke dalam straw atau sedotan lalu di simpan di freezer untuk dibekukan,” tutupnya.
Baca juga: Posko Induk Untuk Hewan Ternak Semeru