• 13 October 2024

Peternak Ungkap Cara Tekan Kerugian Pakan

“Selalu begitu. Tiap harga telur naik, harga pakan ayam pasti juga akan naik”

Harga telur di penghujung tahun meningkat tajam. Biasanya, harga telur sekitar Rp 22.000 - Rp 24.000 per kilogram. Herdadi, peternak ayam petelur atau atau ayam layer mengatakan, sejak awal bulan Desember telur banyak diburu konsumen dengan harga Rp 27.000 per kilogram. Puncaknya terjadi pada pekan terahir di bulan Desember hingga mencapai Rp 32.000 per kilogram.

Namun menurut Herdadi, kenaikan tajam harga telur tidak akan berlangsung lama. Ia mengungkap peternak tidak akan bisa tersenyum lama, sebab, harga pakan ayam juga ikut meningkat.

“Selalu begitu. Tiap harga telur naik, harga pakan ayam pasti juga akan naik,” ucapnya kepada Jagad Tani saat ditemui di Cisadane Pradana Farm yang berlokasi di Kampung Parung Jambu, RT.03 RW.12, Semplak, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat.

Baca juga: Perhatikan Ciri-ciri Ayam Gerah

Kata Herdadi, bahkan ketika harga telur anjlok seperti di bulan Oktober lalu, harga pakan tetap akan dijual dengan mahal. Katanya, ketika harga telur naik, pakan akan ikut naik. Sedangkan ketika harga telur turun, maka harga pakan tetap stabil. “Dan cost produksi yang paling tinggi di peternakan itu adalah pakan,” katanya.

Lebih lanjut alumnus Universitas Soedirman ini mengatakan, guna menekan kerugian yang dialami peternak akibat harga pakan ayam yang mahal, ia membagikan strategi agar margin peternak tetap bertahan.

“Untuk itu ada beberapa hal yang bisa saya lakukan agar kita tidak ikut merangkak. Pertama, dari pembuatan pakan sendiri. Lalu yang kedua, strategi marketingnya,” imbuhnya.

Bapak satu anak ini mengatakan, untuk pembuatan sendiri pakan ayam bisa menjadi salah satu alternatif untuk menekan biaya produksi. Namun, membuat pakan sendiri juga tidak mudah.

“Membuat pakan sendiri memang bisa jadi salah satu alternatif tekan biaya pakan. Tapi itu juga tidak mudah. Peternak tidak bisa asal membuat campurannya. Syaratnya banyak tidak hanya sekedar membalikkan tangan.” Jelas Herdadi.

Baca juga: Ini Kandang Ayam yang Ideal

Peternak harus tau kadar campuran yang dibutuhkan ayam. Katanya, kandungan yang paling penting yang dibutuhkan ayam adalah protein dan energi.

Kata Herdadi, selama peternak tergantung pada pakan pabrikan, maka keuntungan yang dirasakan peternak tidak akan berlangsung lama. Kondisi peternak akan selalu miris.

“Alternatif lainnya dari sisi marketing. Kalau mau profit lebih, jangan jual kepada agen-agen. Kita harus berani keliling-keliling. Dengan begitu kita akan dapat profit yang lebih,” imbuhnya.

Secara rantai pemasaran, kata Herdadi alurnya adalah peternak lalu menuju ke agen, kemudian sub agen, dari sub agen bisa ke kios-kios terlebih dahulu, dan yang terakhir adalah konsumen.

“Kalau langsung mengenai konsumen, maka kita bisa melewat tiga alur tersebut dan memiliki keuntungan yang lebih. Itulah strategi yang saya lakukan,” tutupnya.

Baca juga: Solusi Menghilangkan Amonia di Kandang Layer

Related News