Alasan Angsa Tidak Dikonsumsi
Sama halnya dengan daging ayam dan daging bebek, daging angsa juga merupakan sumber protein yang baik untuk tubuh.
Sahabat Tani pasti sudah sering mengkonsumsi daging ayam dan bebek. Dua jenis hewan unggas ini memang dagingnya paling sering diolah ke dalam berbagai masakan di Indonesia. Baik masakan rumahan maupun di rumah makan. Namun, pernahkah Sahabat Tani mencoba daging angsa? Ya, hewan berbulu putih ini sekilas mirip seperti bebek, hanya saja bentuk tubuhnya lebih besar dan lehernya lebih panjang.
Khaerudin, peternak bebek asal Ciseeng, Bogor. Ia mengungkapkan mengapa masyarakat tidak banyak bahkan jarang sekali yang memakan daging angsa. “Alasannya yang pertama pasti daging angsa itu agak amis meskipun sudah diolah, jadi banyak orang yang nggak suka dan selain itu teksturnya juga keras beda dengan bebek dan ayam,” ungkapnya kepada Jagadtani.com melalui telepon genggam.
Baca juga: Kotoran Bebek Bisa Membawa Untung
Selain dagingnya yang jarang dikonsumsi, telur angsa pun termasuk telur yang jarang dijual dipasaran. Pria yang akrab disapa Aeng itu mengatakan telur angsa bentuknya cenderung lebih besar ditambah rentan waktu angsa bertelur lebih lama dibanding ayam dan bebek.
“Harga telur angsa juga jauh lebih mahal dari telur ayam kalau dipasaran, mungkin karena didapatnya susah dan dia jarang bertelur, kalau manfaatnya sih daging dan telurnya banyak ya gizinya tapi kan pasti orang lebih memilih yang enak di makan,” tangkasnya.
Sama halnya dengan daging ayam dan daging bebek, daging angsa juga merupakan sumber protein yang baik untuk tubuh. Menurut Data Komposisi Pangan Indonesia milik Kementerian Kesehatan RI, setiap 100 gram daging hewan ini mengandung 349 kalori, 16,4 gram protein, dan 31,5 gram lemak.
Baca juga: Ternyata Ini Alasan Orang Memelihara Soang
Jumlah tersebut ternyata tidak jauh berbeda dengan daging bebek. Pada takaran yang sama, daging bebek mengandung 321 kalori, 16 gram protein, dan 28,6 gram lemak.
Terlihat bahwa kandungan protein dalam daging hewan ini sedikit lebih banyak dibandingkan pada bebek. Protein inilah yang bermanfaat untuk menggantikan jaringan tubuh yang rusak sekaligus meningkatkan kekebalan tubuh.
Jika ditelisik lebih dalam lagi, daging hewan berselaput ini juga mengandung berbagai vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh. Jadi gimana Sahabat Tani, Tertarik mencicipinya?
Baca juga: Kisah Peternak Bebek Rugi Puluhan Juta