Mengunjungi Petani Cacing Tanah di Leuwiliang
"Sebab cacing itu tidak ada yang jual di pasar jadi marketnya memang kita bisa bilang sangat luas dan banyak"
Terlihat tangan terampil itu mahir mengaduk-aduk tanah yang berisi ribuan cacing. Mereka tak merasa jijik, bau atau bahkan mual melihat makhluk hidup yang bagi sebagian orang begitu menjijikan. Bahkan cacing-cacing itu kemudian diolah untuk menjadi bahan baku obat.
Mendengar kata cacing, kita pasti tahu hewan kecil yang menjijikan ini. Terlebih tubuhnya yang kenyal, bergerak ke sana ke mari mencari tanah dan kemudian menyelusup masuk. Di balik itu semua cacing memiliki banyak manfaat, selain sebagai penyubur tanaman juga bisa untuk bahan baku obat atau suplemen. Sehingga ada sebagian orang merawat dan membesarkannya dengan sabar. Bahkan disediakan tempat khusus untuk budi daya cacing tanah tersebut.
Baca juga: 4 Cacing Tanah yang Berpotensi Dibudidayakan
Penting diketahui bahwa secara signifikan fungsi cacing tanah dapat mengubah sifat fisik, kimia dan biologi dari profil tanah. Cacing merupakan kontributor utama untuk memperkaya dan memperbaiki tanah bagi tumbuhan, hewan maupun manusia.
Beberapa pekan lalu, tim Jagadtani.com mengunjungi peternakan cacing tanah yang bernama Ilman Cacing, peternakan dini terletak di sebuah daerah yang bisa dibilang maju di Jawa Barat. Ya, Leuwiliang, tepatnya berada di Karehkel, Kec. Leuwiliang, Kabupaten Bogor.
Untuk sampai ke peternakan cacing yang luas tersebut, sepanjang perjalanan tim Jagadtani.com disuguhi dengan pemandangan sawah dan bukit yang indah nan hijau. Bahkan kami sempat melewati perkebunan pohon karet yang cukup luas di daerah Rumpin.
Tak hanya itu, daerah Rumpin sampai Leuwiliang dikenal sebagai daerah yang memiliki cukup banyak usaha-usaha yang bergerak dibidang agrikultur seperti peternakan ayam, bebek, sampai bekicot. Hal itu terbukti, sebab di tengah perjalanan kami sempat melihat bangunan rumah panggung megah yang ternyata merupakan peternakan ayam broiler.
Baca juga: Budidaya Cacing Tanah Untung Berlimpah
Muhammad Zidni Ilman namanya, cacing tanah (umbricus rubellus) ini baginya merupakan rejeki yang dikirim Tuhan untuk dia dan sejumlah karyawannya. Mereka pun begitu antusias mengolah dan berusaha memenuhi pesanan dari pelanggan. “Kenapa saya memilih cacing, Selain mudah dan menguntungkan, budidaya cacing ini juga bisa kita tinggal. Seiring waktu, selain fungsinya untuk mengolah limbah, ternyata cacing juga memiliki nilai tambah untuk bahan baku dijadikan obat,” tuturnya.
Ketika membicarakan cacing tanah memang yang terlihat berat adalah mencari market yang tepat. Seperti yang diakui oleh pria yang akrab disapa Ilman itu. “Kalau kita bicara budidaya cacing memang challengenya market, nggak bisa kita bilang nikmat, ini bukan hambatan tapi tantangan. Sebab cacing itu tidak ada yang jual di pasar jadi marketnya memang kita bisa bilang luas dan banyak. Contohnya ke penghobi seperti pemancingan, ikan hias, dan burung kicau,” jelas bapak anak satu tersebut.
Baca juga: Memisahkan Cacing Sutera dengan Lumpur