Inilah Semut Penghasil Kroto Terbaik
"Warnanya putih, kering, dan bentuknya seperti butiran nasi, itulah kroto semut rangrang yang banyak diburu, khususnya oleh para kicau mania dan mancing mania"
Kroto merupakan salah satu pakan incaran para kicau mania dan mancing mania. Kroto menjadi bahan pakan yang sangat populer tak lain adalah karena kandungan proteinnya yang sangat tinggi dan sangat digemari. Kroto terbaik ternyata dihasilkan oleh semut rangrang (Oecophyla smaragdina) yang sampai saat ini masih belum banyak dibudidayakan.
Masyarakat di Thailand dan Filipina tidak membudidayakan kroto untuk pakan burung atau ikan saja, melainkan sebagai bahan pangan bagi manusia. Produk pangan “ajaib” ini dapat ditemukan di pasar tradisional di negara tersebut. Bagi mereka, kroto memiliki cita rasa yang lembut layaknya krim.
Di Indonesia, budidaya semut rangrang untuk menghasilkan kroto masih jarang dilakukan masyarakat. Pemenuhan kebutuhan kroto umumnya dipasok dari hasil tangkapan alam. Meskipun sudah mulai ada yang membudidaya, masih belum dilakukan penelitian tentang jenis pakan apa yang paling berpengaruh terhadap produktivitas kroto.
Baca juga: Rahasia Koloni Semut dan Siklus Hidupnya
Krotobond Indonesia, salah satu brand pakan kroto yang cukup terkenal sejak tahun 2009. Ade Yusdhira pendiri Krotobond Indonesia menjelaskan bahwa semut rangrang adalah semut penghasil kroto terbaik. “Semut alam dan semut rangrang itu menghasilkan jenis kroto yang berbeda, kalau semut alam hasil krotonya agak basah, jadi kalau disimpan itu dia hanya tahan selama kurang lebih satu sampai dua hari saja habis itu langsung busuk, tapi kalau semut rangrang dia hasil krotonya kering dan ketika dikemas bisa tahan sampai seminggu lebih,” jelasnya saat ditemui Jagadtani.com belum lama ini.
Warnanya putih, kering, dan bentuknya seperti butiran nasi, itulah kroto semut rangrang yang banyak diburu, khususnya oleh para kicau mania dan mancing mania. Bagi penggemar burung, kroto dipercaya dapat membuat burung lebih giat berkicau. Sedangkan bagi pecinta mancing, kroto merupakan umpan bermutu karena memang disukai ikan.
Baca juga: Cara Ternak Kroto dengan Toples Murah
“Selagi masih ada mancing mania dan kicau mania, saya kira bisnis ini masih berprospek. Apalagi jika dilihat dari kebutuhan per hari, berkurangnya pasokan dari alam, serta permintaan yang tinggi untuk lima sampai sepuluh tahun ke depan sepertinya masih bisa,” kata pria lulusan Sarjana Ekonomi, STEI Kesatuan Bogor ini.
Di Indonesia, budidaya semut rangrang untuk menghasilkan kroto masih jarang dilakukan masyarakat. Pemenuhan kebutuhan kroto umumnya dipasok dari hasil tangkapan alam. Meskipun sudah mulai ada yang membudidayakan, masih belum dilakukan penelitian tentang jenis pakan apa yang paling berpengaruh terhadap produktivitas kroto.
Komponen yang sangat penting sebagai sumber nutrisi bagi ternak semut rangrang untuk berproduksi adalah pakan. Zat gizi utama yang dibutuhkan oleh semut rangrang, yakni protein dan karbohidrat (gula). Alternatif sumber pakan bagi semut rangrang adalah tulang ayam dan cacing tanah yang cukup mudah untuk didapat.
Baca juga: Pelajaran Hidup Berharga Dari Koloni Semut
“Nah yang membuat semut rangrang menghasilkan kroto yang bagus itu dipengaruhi oleh pakannya, pakan yang bagus kalau saya disini saya kasih air gula untuk pakan tambahannya bisa pakai tulang ayam sisa makanan manusia,” tutupnya.