• 17 April 2024

Berawal Coba-Coba, Kini Sukses Beternak Bebek

“Awalnya hanya coba-coba aja, tapi ternyata lebih enak jadi peternak. Bisa pakai kaos oblong, sandal jepit, celana jeans dan jam kerja pun bisa fleksibel. Kalau ke kantor kan harus rapih, berdasi, pakai kemeja bahkan ketat dengan aturan jam kerja. Padahal kalau berbicara soal untung, jadi peternak juga bisa dapat untung yang besar”

Meski hidup di tengah perkotaan, Muhammad Syaugi, pria berusia 46 tahun berhasil membangun sebuah peternakan bebek di tengah kota Pamulang Timur, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten. “Bebek yang kami pelihara disini bebek pedaging jenis hibrida, bebek persilangan antara bebek morjosari dan bebek peking,” ungkapnya kepada Jagad Tani saat ditemui di peternakannya.

Pria yang akrab dipanggil Syaugi itu tengah sibuk menurunkan belasan kayu dari mobil pick up. Dia berencana memperbesar kandang bebek miliknya yang sudah berusia hampir 3 tahun. “Kandang harus diperbesar karena bebek yang masuk akan semakin banyak, untuk itu kandang perlu di perluas lagi sampai batas pohon pisang itu,” ucapnya sambil menunjuk sebuah pohon pisang dengan jarak 2 meter dari saung tempat dirinya beristirahat.

Dibaluti kaos cokelat muda bertuliskan “Urban Farmer” dan celana jeans, Syaugi mengecek kondisi ribuan bebek hibrida yang ada di kandangnya. Ia memantau ketersediaan air minum, kotak makanan bebek dan mengecek kadar udara didalam kandang. Ia memastikan bahwa semua kipas angin yang ada didalam kandangnya harus tetap menyala.

“Usaha bebek ini perawatannya tidak terlalu sulit. Cukup memberikan pakan, kebutuhan air minum juga kandang yang sehat yaitu kandang yang kering dengan ditaburi gabah,” kata bapak dua anak itu.

Baca juga: Bebek Hibrida, Bebek Paling Cepat Panen

Sebelum terjun menjadi peternak bebek, Syaugi tak sedikit menjalani beberapa profesi. Ia pernah bekerja di penerbitan, properti, advertising dan berujung menjadi petani hidroponik. Dari usaha hidroponik, akhirnya Syaugi memberanikan diri membangun peternakan bebek hibrida.

“Awalnya hanya coba-coba aja, tapi ternyata lebih enak jadi peternak. Bisa pakai kaos oblong, sandal jepit, celana jeans dan jam kerja pun bisa fleksibel. Kalau ke kantor kan harus rapih, berdasi, pakai kemeja bahkan ketat dengan aturan jam kerja. Padahal kalau berbicara soal untung, jadi peternak juga bisa dapat untung yang besar,” ungkapnya

Menjalankan bisnis tentu ada saja angin dan badai yang menerjang, begitu juga yang dirasakan oleh Syaugi. Karena hidup di tengah perkotaan, banyak warga di sekitarnya yang sempat protes karena bau kandang yang dihasilkan cukup mengganggu lingkungan.

“Awalnya memang ada sempat tercium bau, kemudian karena bau itu saya sempat mendapat keluhan bahkan hampir diusir warga dari sini karena dikatakan mengganggu. Karena prinsipnya adalah urban farmer, akhirnya saya mencari cara untuk menghilangkan bau kandang bebek dan peternakan tetap berjalan,” cerita Syaugi.

Dengan melalui riset yang mendalam dari beberapa jurnal penelitian dan tanya jawab dengan para ahli, akhirnya Syaugi menemukan cara yang tepat dalam menangani bau kandang yaitu pentingnya menjaga sirkulasi udara. Kipas rupanya jadi senjata ampuh bagi Syaugi menghilangkan bau kandang yang menyengat. “Selain itu posisi kandang juga harus bagus agar udaranya bisa keluar dengan baik. Lalu, sekam atau gabah harus rutin diganti,” imbuhnya.

Baca juga: Kotoran Bebek Bisa Membawa Untung

Dengan dibantu satu orang karyawan, Syaugi mengurus ribuan bebek yang ada di kandangnya. Untuk penjualan, katanya, bebek memang memiliki peminat yang cukup banyak. Ia bahkan mengaku bisa mendapat omset sebanyak Rp 25 juta sampai Rp 50 juta per bulan dengan bebek yang terjual sebanyak 600 ekor per hari.

“Kalau secara penjualan, tentu kebutuhan bebek itu dari tahun ke tahun terus meningkat. Karena peminat menu makanan bebek semakin bertambah. Saat ini jumlah bebek yang kami pelihara atau produksi dalam waktu sebulan sebanyak 11.000 ekor,” kata Alumnus Universitas Parahyangan Bandung itu.

Baca juga: Rahasia Penjualan Bebek Laris Manis

Baca juga: Tips Memilih Bibit Day Old Duck

 

Related News