• 20 April 2024

Membekali Warga Binaan Cara Bertani 

Jagadtani - Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Bogor melakukan kerja sama dengan PT Beliver Karya Indonesia (BKI) untuk memberikan pelatihan bidang pertanian, perikanan dan peternakan bagi klien pemasyarakatan.

 

Kegiatan pelatihan itu ditandai dengan penandatangan perjanjian kerjasama yang dilangsungkan di aula Bapas Kelas II Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (1/12).

 

Kepala Bapas Kelas II Bogor, Teolina Saragih menyampaikan, bahwa pihaknya mempunyai tugas, antara lain memberikan keterampilan kepada klien pemasyarakatan baik pada bidang kemandirian maupun bidang kepribadian. 

 

Dalam kegiatan kemandirian dengan pemberian pelatihan bidang pertanian, perikanan dan peternakan, lanjutnya, Bapas Bogor memiliki keterbatasan, sehingga mencoba untuk melakukan kerja sama dengan PT Beliver Karya Indonesia.

 

"Kita berharap klien pemasyarakatan, ada 15 orang ini bisa mengikuti kegiatan dengan baik dan berhasil dalam belajar tentang pertanian, perikanan dan peternakan, sehingga mereka dapat hidup mandiri, berusaha sendiri dan mempunyai penghasilan nantinya," paparnya.

 

Ke 15 klien pemasyarakatan ini merupakan warga binaan dari lembaga pemasyarakatan yang mendapat pembebasan bersyarat dan sedang menjalani asimilasi rumah. Mereka akan mengikuti pelatihan selama 15 hari dari PT Beliver Karya Indonesia di wilayah Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. 

 

Teolina juga berharap dengan adanya pelatihan ini mereka bisa produktif di dalam kehidupan masyarakat dan tidak mengulangi perbuatan melanggar hukum lagi sesuai dengan amanat Undang Undang 22/2022.

 

Lebih lanjut dijelaskan, dalam kegiatan pelatihan nanti, seperti pada bidang pertanian meliputi cara budidaya sayuran yang memiliki masa panen singkat dalam waktu 15 hari. Bisa itu budidaya kangkung ataupun bayam. 

 

Setelah pelatihan, masih kata Teolina, Pembimbing Kemasyarakatan (PK) tetap akan melakukan monitor termasuk membimbing mereka tentang segala hal yang terkait dengan keberadaan mereka di lingkungan masyarakat.

 

"Ini diusahakan PK-PK juga untuk lebih aktif lagi meskipun mereka punya pekerjaan banyak dalam kegiatan lain, dan luas wilayahnya meliputi Kota Bogor, Kabupaten Bogor dan Kota Depok dengan PK 34 orang berharap ada penambahan tenaga khususnya pembimbingan klien pemasyarakatan kedepannya," tandasnya.

 

Sementara CEO PT Beliver Karya Indonesia, Gabriel Frederich Louren menyampaikan, kegiatan pelatihan yang dilakukan kepada klien-klien Bapas untuk menanamkan ilmu baru bidang pertanian, perikanan dan peternakan dengan harapan bisa menjadi modal usaha buat mereka kedepannya. Kegiatan itu juga ditujukkan untuk menyembuhkan mereka secara mental.

 

"Kenapa kita mengambil bidang pertanian, perikanan dan peternakan? karena tempat yang akan kita pakai benar-benar di tengah alam, di tengah pepohonan, di tengah sawah. Itu juga bisa membantu menyembuhkan mereka secara mental dan psikisnya," kata Gabriel didampingi Presiden Direktur PT. Beliver Karya Indonesia, Betania Eden Thenu.

 

Tak hanya dibekali pelatihan, Gabriel mengungkapkan, hasil panen seperti sayuran, ikan maupun hewan ternak pun akan dibantu untuk akses atau jalur penjualannya. Sehingga dari hasil penjualan itu nanti akan kembali ke mereka.

 

Ia juga mengatakan, bahwa kerja sama pihaknya dengan Bapas Bogor merupakan proyek percontohan atau pilot project. Kerja sama inipun bisa saja berlanjut kedepannya dengan pelatihan pada bidang lainnya.

 

"Kami harapkan kedepannya berjalan terus dan bukan hanya di bidang pertanian, perikanan atau peternakan saja tapi bisa berkembang ke bidang-bidang lainnya," pungkasnya. 

 

Pada umumnya peserta pelatihan mengungkapkan menyambut baik adanya kegiatan tersebut. Mereka setidaknya ada bekal ilmu pertanian, perikanan maupun peternakan ketika kembali ke lingkungan masyarakat.

 

"Bagus sih, jadi saya ada kegiatan, sementara kan stigma dan pandangan orang itu melihat kita yang baru keluar gimana gitu, dengan adanya ini ya mungkin bisa merubah stigma mereka, pandangan mereka ke kita semua gitu," kata salah satu warga binaan, Aldi. 

 

Ia mengatakan kembali bahwa adanya pelatihan sangat membantu dirinya yang tidak memiliki pengetahuan sama sekali tentang bidang-bidang tersebut. 

 

"Saya nggak punya basic itu, dulu saya mandor, jadi dengan adanya program ini sangat membantu menambah ilmu. Iya, kalau ada program seperti itu (pemasaran dan permodalan) mungkin saya berlanjut bisa fokus," ujarnya.

Related News