• 5 February 2025

BSIP Bali Dampingi Direktur STO Monitoring Sekaligus Panen Padi Gogo

uploads/news/2024/12/bsip-bali-dampingi-direktur-98186a3d1ae4271.jpg

Jagadtani -Direktur Sayuran dan Tanaman Obat (STO) Kementan, didampingi Kepala BSIP Bali dan staf lainnya mengadakan monitoring PAT dan panen bersama padi gogo, di Subak Abian Tegal Sari, Desa Bangli, Kecamatan Baturiti, Tabanan. 

Kegiatan yang bertujuan pelaksanaan Program Perluasan Areal Tanam (PAT) Padi gogo di Kabupaten Tabanan Tahun 2024, juga dihadiri juga Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, PPL Kecamatan Baturiti, Babinsa dan Pekaseh dan Petani Subak Abian.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali Dr. I Wayan Sunada, SP.,M.Agb mengatakan dalam rangka mendukung terwujudnya swasembada pangan, pihaknya telah menyusuri lahan-lahan bero, IP 1 dan lahan tadah hujan di Bali.

“Dimana lahan bero dan sawah tadah hujan kita tanami padi gogo ataupun padi sawah, sementara yang IP 1 kita tingkatkan menjadi IP 2. Kami melihat pertanaman padi gogo di sini sangat baik dari pertumbuhan maupun bulirnya, dimana bulir yang bagus akan memproleh produksi yang baik pula, kami harap semoga dengan ini Bali Tahun 2025 bisa sembada pangan” ujarnya.

Senada dengan Sunada, Direktur STO Kementan Andi Muhammad Idil Fitri, SE., MM, menyampaikan dengan tumapang sari tanaman padi gogo dan sayuran hari itu bisa panen padi sekaligus panen cabai,

“Kami ucapkan terimakasih kepada petani dan semua pihak terkait karena sudah membangkitkan kembali pengembangan padi gogo di Bali, dan produktivitasnya pun di sini sangat baik yaitu, mencapai 4-5 ton per ha. “Mudah-mudahan dengan ini dapat mendorong swasembada pangan kita, seperti yang kita tau selain dari Optimalisasi Lahan Rawa (OPLA) optimasi juga di dorong dari padi gogo, Jelasnya.

Sementara itu Kepala BSIP Bali, Dr. drh I Made Rai Yasa menyampaikan petani di Desa Titi Galar, Baturiti sangat berminat mengembangkan padi gogo. “Ada beberapa varietas padi gogo lokal yang dikembangkan di lokasi seperti, Gundil Bojog, Salak, Tembaga dan Galuh. “Kami berencana bisa mendaftarkan varietas-varietas padi lokal sebagai sumber daya genetiknya Tabanan, dan semoga dengan adanya program PAT Padi varietas padi lokal dapat lestari dan semakin berkembang dan swasembada pangan di bali dapat segera terwujud” ungkapnya.

Usai melakukan monitoring dan panen bersama padi gogo, Direktur STO pun berterimakasih atas kinerja semua pihak terkait dalam mensukseskan PAT Padi di Bali, sekaligus dirinya memohon pamit karena tugas sebagai penanggung jawab PAT di Bali sudah usai dan berjalan lancar sesuai target yang ditentukan, “Saya mendapatkan tugas baru dari Kementan untuk mengawal Optimasi Lahan (OPLAH) di Kalimantan Selatan” ungkapnya.

Related News