Daya Tarik Mangga Gedong Gincu
Mangga jenis gedong gincu selama ini memang menjadi salah satu komoditas andalan Kabupaten Cirebon yang diekspor.
Sabtu (26/10) kemarin, Bupati Cirebon Imron Rosyadi melepas pengiriman ekspor mangga jenis gedong gincu ke negara Timur Tengah. Mangga jenis gedong gincu selama ini memang menjadi salah satu komoditas andalan Kabupaten Cirebon yang diekspor. Imron menyebut, jika mangga gedong gincu itu rencananya akan dikirim ke Kuwait dan Dubai.
“Mangga gedong gincu ini harga di sananya mencapai USD3,5 dolar atau sekitar Rp45 ribu per kilonya. Kalau di sini sekitar Rp15 ribu per kilonya. Artinya, ekspor mangga ini bisa meningkatkan ekonomi masyarakat,” katanya usai pelepasan pengiriman ekspor mangga di Rest Area KM 229 B Tol Kanci-Pejagan, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, seperti dilansir Detik.com, (26/10).
Imron mengaku bangga dengan adanya komoditas unggulan yang bisa masuk ke pasar internasional. Bahkan, mangga gedong gincu sudah masuk ke sebagian negara-negara Asia, kecuali Jepang. Menurutnya, Jepang menjadi salah satu pasar yang menjanjikan untuk ekspor mangga. Sebab, harga satu kilogram mangga di Jepang bisa mencapai Rp1 juta.
“Eropa juga sudah masuk. Tapi Jepang memang sulit. Di sana ketat banget. Kita tetap berikhtiar terus sosialisi dan memperbaiki mutu agar bisa masuk ke Jepang. Di sana harganya gila-gilaan, bisa Rp 800 ribu hingga Rp 1 juta per kilo. Ya tapi sangat ketat untuk bisa masuk sana, utamanya kualitas,”katanya.
Biasanya, untuk satu pengusaha mangga gedong gincu, lanjut Imron, bisa mengekspor sebanyak 160 kuintal per bulannya. Namun, ia tak menyebut rinci jumlah secara kumulatif mangga gedong yang diekspor Kebupaten Cirebon per bulannya. Selain mangga gedong gincu, Imron menyebut Pemkab Cirebon tengah berupaya agar komoditas lainnya bisa diekspor juga seperti mangga harumanis dan produk olahan makanan lainnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon Ali Effendi mengatakan, jika Kabupaten Cirebon memiliki 9.900 hektare tanaman mangga termasuk pekarangan rumah warga. Untuk satu hektare bisa ditanam sekitar 100 pohon mangga.
“Untuk satu pohonnya itu bisa menghasilkan 56 kilogram, ini untuk pohon yang usianya muda. Kalau usianya 20 tahunan bisa dua kuintal, kalau yang usianya sudah 40 tahunan bisa panen hingga empat kuintal per pohon,” kata Ali.
Saat ini, pihaknya juga tengah berupaya untuk menambah luasan penanaman pohon mangga. Termasuk bekerja sama dengan pengelola tol agar di sepanjang jalan melintasi Cirebon dapat ditanam mangga. “Masih rencananya, akan dibuat regulasinya begitu. Biar mencirikan Cirebon,” pungkasnya.