Beternak Demi Wujudkan SDM Lingkungan
“Dengan dari beternak ayam ini, kita bisa berangkat sesuai kemauan kita, bertemu keluarga setiap hari dan tidak ada yang mengatur.”
BOGOR – Menjadi seorang Peternak tentu bukan profesi yang mudah untuk dikerjakan. Pasalnya, Sahabat Tani perlu memperhatikan tubuh hewan ternak, pakan, kebersihan serta tempat tinggalnya.
Sama seperti manusia, hewan pun butuh kasih sayang. Jika hewan semakin disayang, maka ia pun akan menuruti apa yang pemiliknya inginkan.
Seperti Sapta Pratama (26) peternak ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB) yang berlokasi di Desa Padurenan, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Menjadi peternak ia putuskan saat sudah mulai bosan bekerja di kantor.
Baginya, menjadi peternak adalah pilihan yang tepat saat dirinya tidak lagi menginginkan jadi pekerja kantoran.
Baca juga: Fakta Ayam KUB Berdaging Mahal
“Dengan dari beternak ayam ini, kita bisa berangkat sesuai kemauan kita, bertemu keluarga setiap hari dan tidak ada yang mengatur. Karena dalam usaha kita sendiri sekecil apapun usahanya, kita adalah bosnya. Berbeda dengan karyawan, sebesar apapun jabatan kita tetap saja kita karyawan, bukan pemilik perusahaan itu,” ucapnya saat ditemui tim Jagadtani.id, belum lama ini.
Tama menceritakan pengalamannya sebagai peternak ayam tentu tidaklah mudah. Dirinya masih ingat betul saat pertama kali mencoba turun langsung di dunia peternakan ayam.
“Sebelumnya saya sudah beternak ayam boiler atau ayam potong lainnya, akan tetapi kendalanya sangat banyak. Faktor utama kendalanya itu banyak yang sakit, lalu ayam tersebut mudah sekali mati, dan harga pun tidak stabil karena peternak mandiri tentu saja ayam tersebut pasti diambil oleh pengepul. Dan itu sangat menjatuhkan harga dari peternak mandiri seperti saya,” ungkapnya.
“Lalu saya memutuskan ayam kampung, beternak sendiri, menjualnya sendiri dan sampai saat ini harganya pun stabil, dan sangat bermanfaat hasilnya untuk keluarga dan nama saya alhamdulillah banyak dikenal orang untuk peternak ayam kampung,” lanjutnya.
Baca juga: Bisnis Manis Ternak Ayam KUB
Sebagai peternak, Tama tidak pernah malu atau pun gengsi dengan profesinya itu. Menurutnya, menjadi peternak ayam juga bisa tampil keren tanpa harus menjadi pekerja kantoran karena uang yang dihasilkan lebih menguntungkan.
“Saya suka beternak ayam ini karena dari hobi. Lalu menghasilkan uang yang bagus, lalu dikenal banyak orang dan menjadikan warga sekitar ini tertarik, dan itu menjadi visi saya atau misi saya untuk mengembangkan SDM sekitar sini agar mau beternak dan tidak malu menjadi peternak walaupun itu bau,” tuturnya.
Baginya, ayam merupakan makhluk hidup sama seperti manusia. Maka sudah seharusnya Sahabat Tani perlu memperlakukan hal yang sama terhadap ayam.
“Ayam tersebut sering kita ajak ngobrol walaupun mereka tidak bisa ngobrol akan tetapi dengan kita bisa lihat tingkah laku ayam tersebut, kita bisa lihat ayam ini sakit atau tidak. Jadi dengan adanya kita kedekatan dengan hewan, hewan pun akan mendekat ke kita,” jelasnya.
Tama menjelaskan bahwa untuk memulai usaha ayam KUB, ia perlu menurunkan gengsinya sebagai pekerja kantoran untuk mencoba dalam dunia peternakan. Karena menurutnya, ilmu tersebut dapat ditemukan dimana saja, kapan saja dan melalui siapa saja.
“Modal saya waktu itu hanya 2 juta untuk memulai, coba jual sana-sini dan saya sempat jual ke pasar. Saya turunkan gengsi saya..pamor saya walaupun bekerja di salah satu perusahaan yang besar saya turunkan demi mendapatkan pengalaman,” jelasnya.
Ia berharap dirinya memiliki banyak produksi ayam sehingga dapat menyerap tenaga anak muda dilingkungannya supaya bisa ikut bergabung ternak ayam.
Baca juga: Khasiat Jamu Untuk Kesehatan Ayam
“Bisa menyerap tenaga-tenaga anak muda disini, mau ikut bergabung beternak ayam dan tidak malu, tidak gengsi. Tidak harus keren di kantor kok, peternak ayam bisa keren juga. Karena uangnya lebih manis dan kita bisa menjadi bos diusaha kita,” tutupnya.