• 26 April 2024

Arak Sapi Tradisi Syawalan Boyolali

uploads/news/2021/05/arak-sapi-pelengkap-tradisi-598993aec0d6d03.jpg

Satu desa terdapat 250 ekor lebih ternak sapi dan kambing yang diiringi kelompok musik gamelan khas jawa reog untuk diarak keliling kampung.

JAKARTA – Indonesia adalah negara yang sangat luas dan kaya, sehingga Indonesia mempunyai warisan budaya dan keragaman adat istiadat yang tak terhitung jumlahnya.

Demikian hal nya yang dilakukan oleh warga di lereng Gunung Merapi tepatnya di Dukuh Mlambong Desa Sruni Kecamatan Musuk Kebupaten Boyolali, Jawa Tengah yang menggelar tradisi Syawalan atau Lebaran Ketupat dengan mengarak ternak sapi keliling kampung.

Darmaji, salah satu tokoh masyarakat di Dukuh Mlambon Desa Sruni Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali mengatakan, tradisi Syawalan atau Lebaran Ketupat dengan mengarak ternak sapi yang menjadi sumber ekonomi masyarakat setempat, selalu digelar setiap tahun. Dan pada tahun ini, warga Boyolali ini tetap melaksanakan tradisi tersebut, namun hanya sebatas di lingkungan RT masing-masing guna mengantisipasi kerumunan untuk mencegah penyebaran COVID-19 serta masyarakat diantisipasi untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Tradisi digelar tidak secara resmi seperti tahun-tahun sebelumnya, tetapi terbatas di lingkungan RT masing-masing karena COVID-19," kata Darmaji, mengutip dari Antara.

Baca juga : Rahasia Penjualan Sapi Laris Manis!

Darmaji menjelaskan, tradisi syawalan atau lebaran ketupat ini biasanya memboyong ratusan ekor ternak sapi dan kambing milik masyarakat di Desa Sruni yang telah dikeluarkan dari kandangnya, lalu dikumpulkan dan diarak keliling kampung. Namun, pada tahun ini karena masih pandemi COVID-19, kegiatan itu dilaksanakan hanya di setiap lingkungan RT masing-masing guna mencegah kerumunan.

Lebih lanjut Darmaji mengatakan, kegiatan diawali dengan berdoa bersama dilanjutkan makan kenduri di lingkungan RT masing-masing. Ia mengungkap, warga Desa Sruni ini mayoritas kehidupannya berprofesi sebagai peternak sapi dan kambing. Tak heran, ada begitu banyak sapi dan kambing di desa tersebut.

Setelah masyarakat melakukan doa dan makan bersama, mereka pulang ke rumah masing-masing mengambil ternaknya dibawa ke jalan utama desa untuk berkumpul. Diperkirakan, dalam satu desa terdapat 250 ekor lebih ternak sapi dan kambing dengan diiringi kelompok musik gamelan khas jawa reog untuk diarak keliling kampung.

Baca juga : Asa Peternak di Pengungsian Merapi

Hadi Sutarno, salah satu sesepuh warga Desa Sruni Boyolali menjelaskan upacara tradisi mengarak ratusan ekor sapi warga di Dukuh Mlambon Desa Sruni Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali digelar untuk melestarikan budaya nenek moyang mereka.

Related News