• 24 April 2024

Ikan Iblis Merah yang Dilarang

Kemampuannya menyingkirkan habitat lokal membuat ikan Red Devil disebut ikan yang berbahaya.

Pencinta ikan hias tentu sudah tidak asing dengan nama ikan red devil. Keberadaan ikan red devil atau disebut sebagai “iblis merah”, disamakan dengan jenis spesies air lainnya yang tergolong invasif seperti ikan arapaima, dan piranha.

Namun, tahukah sahabat tani?

Ternyata hewan akuatik ini dinilai sangat berbahaya dan keberadaannya dilarang oleh undang-undang yang berlaku di Indonesia. Kemampuannya menyingkirkan habitat lokal membuat mereka disebut invasif dan berbahaya.

Baca juga: 4 Jenis Ikan Hias Terpopuler

Ikan dengan nama latin Cichlasoma labiatum ini mampu berkembang biak dengan cepat dan mudah beradaptasi dengan lingkungan. Karena dikhawatirkan mengganggu populasi ikan lainnya, Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No 41/PERMEN Kp/2014 pun memasukkan ikan red devil sebagai jenis hewan air yang dilarang di Indonesia. Gamal, salah satu penghobi ikan hias memelihara red devil manyun x. Meski dilarang, keberadaan ikan red devil ini justru menguntungkan masyarakat yang memanfaatkannya menjadi produk kuliner olahan.

“Sudah budidaya sejak 2019. Kalau di daerah Yogyakarta ada waduk namanya waduk Sermo yang membudidayakan ikan jenis ini dengan skala besar. Nah berangkat dari situ, akhirnya saya ikut budidaya. Bisa dijadikan olahan makanan yang menguntungkan,” ujarnya kepada Jagadtani.Id belum lama ini.

Baca juga: Peluang Besar Budidaya Ikan Gabus

Selain Gamal, Beberapa nelayan lainnya mengolahnya menjadi aneka makanan yang lezat seperti kerupuk amplang rasa ikan, abon ikan, dan stik keju ikan. Selain menjadi olahan kuliner, ikan red devil juga dijadikan sebagai salah satu ikan hias yang bernilai ekonomis. Biasanya, hal ini digandrungi oleh mereka yang memang hobi memelihara ikan.

Keunikannya terlibat dari bentuk serta warna yang ada. Hal ini membuat banyak penghobi ikan hias memilih untuk memeliharanya di akuarium meski aslinya merupakan hewan predator yang merugikan spesies air lainnya.

Baca juga: Perbedaan Lele Bioflok dengan Konvensional

“Tapi tidak cuma diolah, saya juga jadikan sebagai ikan hias di akuarium karena memang ikan-ikan ini cantik,” tutupnya.

Baca juga: Petani Ikan Pinjamkan Tabung Oksigen

Related News