• 17 April 2024

Sumpah Pemuda dan Semangat Petani Milenial

uploads/news/2021/10/sumpah-pemuda-dan-semangat-892577d42fb81d2.jpg

“Sesuai isi dan makna sumpah pemuda itu sendiri, terutama pada bagian kedua, berbangsa satu bangsa Indonesia. Saya berbicara sebagai peternak dan dari sudut pandang peternak, dimana saya berharap bagi seluruh anak muda indonesia untuk tidak pernah merasa malu menjadi petani atau peternak” 

Peringatan Hari Sumpah Pemuda yang bertepatan pada Kamis, 28 Oktober 2021 ini memiliki makna serta semangat baru bagi Rizky Bayu Pradana, seorang petani milenial. Pria berumur 34 tahun ini juga founder dari Sumber Rachmat Rizky Farm yang berlokasi di Kampung Cikupa, Desa, Sukaresmi, Sukamakmur, Bogor, Jawa Barat.

Pertanian dan Hari Sumpah Pemuda adalah dua korelasi yang sama-sama tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Semangat besar yang ada pada Sumpah Pemuda khususnya bagi petani muda tidak boleh pudar apalagi menghadapi berbagai macam tantangan di era seperti saat ini.

Sedikit informasi, Sumpah Pemuda adalah suatu ikrar pemuda-pemudi Indonesia pada 28 Oktober 1928 yang mengaku bertumpah darah satu, bertanah air satu dan berbangsa satu. Ikrar tersebut merupakan hasil putusan Kongres Pemuda II yang digagas Persatuan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) tahun 1928.

Baca juga: Edukasi Mangrove Demi Masa Depan

Selain itu, masyarakat mengandalkan sektor pertanian sebagai salah satu sumber kehidupan utama. Pangan menjadi salah satu hal penting yang tidak boleh padam dalam berbagai keadaan meski dalam keadaan pandemi covid-19 sekalipun.

“Sesuai isi dan makna sumpah pemuda itu sendiri, terutama pada bagian kedua, berbangsa satu bangsa Indonesia. Saya berbicara sebagai peternak dan dari sudut pandang peternak, dimana saya berharap bagi seluruh anak muda indonesia untuk tidak pernah merasa malu menjadi petani atau peternak,” tutur pria yang akrab dipanggil Bayu itu kepada Jagadtani melalui pesan singkat.

Menurut Bayu, bangsa ini membutuhkan banyak petani dan peternak muda. Katanya, sudah saatnya mengubah anggapan bahwa petani atau peternak itu kotor, ketinggalan zaman, bahkan berpenghasilan lebih kecil dari seorang karyawan.

“Anak muda yang berilmu, anak muda yang memiliki kreatifitas tinggi, anak muda yang memiliki semangat besar, pasti akan dapat merubah stigma “kurang baik” dari seorang petani atau peternak yang selama ini selalu ada. Kalau bukan kita, siapa lagi? Kitalah motor penggeraknya,” tegas Bayu.

Baca juga: Antara Sumpah Pemuda dan Pertanian

Bayu mengajak kepada Sahabat Tani untuk bersama-sama memajukan sektor pertanian di Indonesia yang memiliki peluang besar di dalam maupun sampai luar negeri.

“Malu dan miris jika kita melihat negara yang melimpah ruah akan sumber daya alamnya malah banyak mengimpor dari luar. Ini market yang potensial, ayo kita bergerak anak-anak muda, tinggalkan konsep kolonial dan kita gunakan pemikiran milenials,” tutup Bayu.

Mengenai hal ini, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menjelaskan bahwa sektor pertanian menjadi andalan dan tulang punggung ekonomi bangsa apalagi di masa pandemi covid-19. Jumlah petani di Indonesia juga masih belum mencukupi, maka regenerasi petani khususnya petani yang berusia muda atau milenial penting dilakukan.

Regenerasi petani merupakan kunci utama dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Perubahan besar selalu diinisiasi oleh semangat anak muda. Karena itu, anak muda memiliki pola yang energi serta ide-ide baru untuk memecahkan permasalahan termasuk dalam dunia pertanian.

"Pertanian sangat terbuka untuk semua usia. Semakin muda semakin kuat, semakin enerjik, semakin kritis, makin apik kerjanya. Pertanian dengan semangat baru harus diluncurkan. Seperti membangun prilaku baru dan behaviour anak muda untuk mendapatkan pendapatan yang jauh lebih baik dari bidang pertanian," kata Mentan.

Baca juga: MKP Ajak Milenial Jadi Nelayan

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menilai peranan pemuda sangatlah penting, terutama dalam pembangunan pertanian ke depan. Menurut Dedi, pemuda adalah generasi masa kini yang wajib meneruskan perjuangan para petani Indonesia.

"Kami harapkan peran petani milenial ini bukan hanya menjadi duta, tetapi juga menginspirasi generasi lainnya untuk terjun ke sektor pertanian. Kita harus mengajak anak muda terjun ke pertanian dengan semangat inovasi yang mereka miliki. Negara besar seperti Amerika dan Tiongkok saja bisa maju pertaniannya karena SDM-nya bangkit," ujarnya.

Kita semua bisa menjadi pahlawan pangan. Dengan menjadi petani milenial kita bisa membantu ketahan pangan nasional.

Baca juga: Anggota DPR Dorong Milenial Bertani

Related News