• 27 April 2024

Bertani Bayam Jepang Bikin Untung Besar

Jagadtani - Bayam Jepang dengan nama latin Horenzo (Spinacia Oleracea), mulai dibudidayakan oleh para petani. Keuntungan yang menjanjikan membuat banyak petani mulai melirik, termasuk para petani di daerah Pacet - kaki gunung Gede Pangrango. Umur panen yang singkat, sekitar 35—50 hari setelah tanam menjadi pikat utamanya.

Lokasi di kaki gunung Gede Pangrango memang tergolong ideal karena untuk budidaya bayam Jepang berada di ketinggian 1000-1200 mdpl. Walau sebenarnya Bayam dengan segudanh manfaat ini masih tumbuh di daerah dengan ketinggian kurang dari 1000 mdpl. Tentu dengan pertumbuhan yang tidak terlalu bagus.

Sesuai dengan ketinggian di atas 1000 mdpl, suhu yang disarankan untuk budidaya Bayam Jepang sekitar 15°C-30°C dengan kondisi tanah yang subur dan gembur. 

Beberapa petani juga telah mengunakan media tanam Hidroponik, biasanya Bayam Jepang akan langsung dilabeli sayuran organik. "Untuk di daerah sini, Bayam Jepang memang belum menjadi prioritas karena kondisi cuaca sedang kurang baik. Untuk melindungi dari derasnya air hujan harus diberikan penutup." Ungkap Nden - Salah satu petani Bayam Jepang.

Nilai gizi pada bayam Jepang dengan bayam biasa memang tidak terlalu signifikan. Namun untuk rasa Bayam Jepang lebih banyak yang menyukai karena tekstur empuk. Ukuran daun Bayam Jepang juga lebih besar.

Bayam Jepang mengandung multivitamin kompleks, yang terdiri dari Vitamin A, B1, B2, B6, C, E bahkan K. Bayam Jepang juga kaya akan serat, zat besi, asam folat, mineral dan antioksidan yang tentunya sangat baik bagi tubuh.

 

Related News