• 18 October 2024

Mengenal Sistem Aquaponik Bagi Warga Perkotaan

uploads/news/2024/01/pembelajaran-sistem-aquaponik-bagi-63373a63c8d4aaa.jpg

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) adalah rencana pembangunan dunia untuk lebih baik yang efeknya dapat dirasakan oleh manusia dan bumi.

Pada tahun 2030, tujuh belas tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs diharapkan tercapai. Tahun 2015, SDGs diserukan dan disetujui oleh semua negara sebagai rencana terbaik dunia untuk meningkatkan kesejahteraan sekaligus menjaga lingkungan.

Semua negara sadar bahwa pengetasan kemiskinan harus berjalan seiring dengan strategi yang membangun pertumbuhan ekonomi dan mengatasi berbagai kebutuhan sosial termasuk kesehatan, pendidikan, kesetaraan dan peluang kerja, sambil mengatasi perubahan iklim dan bekerja untuk melestarikan laut dan hutan kita. SDGs memiliki 17 target dan 169 capaian yang telah ditentukan oleh PBB.

Tujuan nomor dua dalam SDGs berbunyi “Zero Hunger” yang artinya mengaharapkan tidak ada lagi kelaparan di dunia ini pada tahun 2030. Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan, perbaikan nutrisi, dan pembangunan agrikultur yang berkelanjutan merupakan capaian terukur dari tujuan ini.

Pangan merupakan hak dasar dari setiap manusia, sehingga perlu untuk dicarikan solusi konkrit dalam mengatasi permasalahan ini. Kelompok masyarakat yang paling terdampak dari kerawanan pangan ini adalah perempuan dari keluarga miskin karena mereka yang paling menderita menghadapi kekurangan pangan bagi anak dan keluarganya.

Sektor pertanian menjadi tumpuan dalam jaring pengaman pangan, dan desa memainkan peran penting dalam rantai pasok pangan.

Kecamatan tanpa kelaparan merupakan salah satu tujuan dari SDGs. Hal ini menjadi penting dalam pembangunan dikarenakan angka kelaparan masih tinggi.

Lembaga dibawah naungan PBB merilis laporan The State of Food Security and Nutrition in the World 2022, tercatat angka kelaparan penduduk dunia pada tahun 2022 mencapai 828 juta, naik sebesar 5 persen dibandingkan tahun 2020 (728 juta orang), dan diprediksi pada tahun 2030 akan ada lebih dari 670 juta orang yang menderita kelaparan (Gunawan, 2022).

Di Indonesia sendiri, meskipun sudah ada tren yang menurun, namun berdasarkan data dari Global Hunger Index 2022, diketahui bahwa Indonesia berada pada rangking 77 dari 121 negara didunia dengan indeks sebesar 17,9 yang berada pada level moderat (10.0 – 19.9), sehingga pemerintah masih perlu penanganan serius terhadap isu ini (Worldwide and Welthungerhlife, 2022).

Lahan perkarangan yang cukup luas ini merupakan potensi yang dapat dikembangkan dalam rangka mendukung pencapaian SDGs desa tanpa kelaparan.

Pekarangan yang selama ini hanya dibiarkan dan kurang dimanfaatkan secara optimal dapat direvitalisasi menjadi sumber pangan keluarga dan juga sumber pendapatan baru.

Mata pencarian penduduk kecamatan kenanga kelurahan cipondoh mayoritasnya adalah pegawai pemerintah, wiraswasta, dan petani. Sebaran mata pencarian penduduk yang lebih didominasi oleh jenis pekerjaan non-pertanian menunjukkan bahwa pola kegiatan ekonomi lebih mengarah pada kehidupan urban.

Gaya hidup urban saat ini menumbuhkan ruang-ruang konsumsi baru perkotaan seperti restoran, coffee bar, hotel, resort, pengembangan komplek ritel, pembangunan real estate dan tempat-tempat hiburan lainnya, sehingga dapat mengurangi lahan diperkotaan.

Perubahan tersebut berimplikasi pada ketersediaan lahan yang semakin terbatas. Seiring perkembangan waktu, lahan pedesaan semakin menyempit begitu juga pemukiman yang semakin kecil luas lahannya (Sugiorso, dkk, 2017).

Sementara kebutuhan pangan yang merupakan kebutuhan dasar manusia tidak dapat dihindari. Oleh karena itu untuk menunjang pemenuhan kebutuhan pangan keluarga maka dapat dilakukan dengan menerapkan inovasi pertanian berupa sistem aquaponik. 

Aquaponik adalah sistem budidaya yang menggabungkan antara akuakultur dan hidroponik. Sistem aquaponik mengadopsi sistem ekologi pada lingkungan alamiah yang menempatkan keterhubungan simbiosis mutualisme antara ikan dan tanaman.

Aquaponik memiliki keunggulan sehingga sangat cocok untuk diterapkan pada pekarangan rumah, diantaranya adalah:

1. Sistemnya yang sederhana dan mudah untuk diterapkan pada tempat yang terbatas sehingga tidak memerlukan ruang yang luas,

2. Tidak memerlukan media tanam, pupuk, penyiraman,

3. Hemat air,

4. Lebih sehat,

5. Memiliki nilai estetika tinggi,

6. Bebas kontaminasi. 

Sistem aquaponik merupakan sistem yang ramah lingkungan dan dapat digunakan sebagai sumber pangan. Oleh karena itu, aquaponik sangat prospektif untuk dikembangkan terutama di tempat yang air dan tanahnya langka serta mahal.

Masyarakat dikelurahan Kenanga khususnya, Kecamatan Cipondoh belum semua memanfaatkan lahan perkarangannya secara optimal, secara umum lahan pekarangan belum dikelola dengan efektif.

Aquaponik merupakan kombinasi budidaya lahan yang dapat menunjang kebutuhan pangan keluarga terutama di area pemukiman yang berupa perumahan.

Meski ada beberapa warga yang sudah melakukan penanaman sayuran di pekarangan rumahnya, namun sifatnya masih masing-masing tanpa ada kombinasi dengan bentuk budidaya ikan karena membutuhkan lahan yang lebih luas dan perawatan yang lebih intensif sehingga itu kurang menarik, demikian yang ada dalam pemahaman warga Kenanga saat ini.

Dengan adanya kondisi tersebut, maka kegiatan yang sifatnya memberikan edukasi dengan cara penyuluhan dan sosialisasi serta pendampingan, diharapkan pemanfaatan lahan pekarangan rumah warga melalui teknologi Aquaponik dapat memberikan pembelajaran awal dalam mewujudkan kelurahan Kenanga untuk menjaga ketahanan pangan secara mandiri. Warga masyarakat yang dimaksud yaitu tinggal di pemukiman minim lahan di sekitar Jl. KH. Amsir, RT 005/RW 004, kelurahan Kenanga, kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Banten dengan sejumlah sekitar 15 kepala keluarga.

Aquaponik merupakan sistem budidaya yang memadukan sistem akuakultur dengan hidroponik. Pada sistem akuaponik, terjadi hubungan mutualisme antara ikan dan tanaman dalam satu sistem yang terintegrasi (Rakocy & Losordo, 2006).

Dengan sistem ini tanaman dapat menyerap makanan dari kotoran ikan, dan ikan dapat berkembang dalam media air yang sudah dimurnikan oleh tanaman. Hal ini terjadi karena pada saat limbah makanan atau sisa dari feses ikan yang mengandung nitrat dan amonia (bersifat toksin atau beracun) terakumulasi didalam air, nitrat diserap oleh tanaman sebagai makanan karena kaya nutrisi, dan diwaktu yang sama, tanaman menyuling air dari bahan berbahaya dan kemudian dikembalikan ke dalam kolam atau media tumbuh kembang ikan (Imaddudin, dkk., 2021).

Penerapan sistem akuaponik akan membantu masyarakat dalam meminimasi biaya input yang dibutuhkan dalam pemeliharaan tanaman dan ikan, sehingga tujuan akhir dalam mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat tercapai (Febriani & Yusnida, 2020).

Beberapa manfaat Aquaponik pada budidaya pertanian;

1. Mampu menghasilkan sayuran, buah atau ikan sekaligus untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga maupun untuk tujuan komersil yang menghasilkan keuntungan. Sistem akuaponik dinilai efisien untuk menghasilkan sumber protein yang berasal dari ikan dan sumber vitamin serta mineral yang terkandung dalam sayuran.

2. Sayuran dan ikan yang dihasilkan memiliki kualitas lebih baik dan bebas dari bahan kimia atau residu pupuk anorganik maupun pestisida kimia. Sehingga media tanam atau budidaya akuaponik ini dapat disebut sebagai media tanam organik.

3. Sangat cocok diaplikasikan pada daerah yang minim lahan atau daerah dengan lahan sempit seperti perkotaan. Sistem ini dapat menghemat lahan secara efisien dan tidak memerlukan banyak tempat karena sayuran dan ikan yang dibudidaya dapat disatukan pada satu tempat atau lokasi.

4. Sistem akuaponik juga bermanfaat dalam mengenalkan sistem tanam organik pada masyarakat yang tentunya lebih ramah lingkungan. Sistem ini mensirkulasi kotoran ikan dan tidak menggunakan bahan kimia yang dapat mencemari tanah atau lingkungan sekitar.

5. Dapat menghemat air yang digunakan dalam menanam sayur dan membudidayakan ikan. Sistem akuaponik diklaim lebih hemat air dan ramah lingkungan daripada sistem tanam lainnya karena sistem ini hanya menggunakan 1/10 air yang digunakan pada metode tanam konvensional.

Cara dalam pembuatan aquaponik dipekarangan rumah, yaitu membuat aquaponik diatas kolam ikan dan diatas aquarium. Namun aquaponik tidak selalu dibuat seperti itu melainkan dapat memanfaatkan ember atau bak air yang tersedia dirumah. Biasanya hal ini dilakukan oleh pemula yang ingin belajar budidaya pertanian melalui sistem aquaponik yang sangat sederhana dan mudah.

Referensi

Febriani, Ratu Eva, Roosemarina Anggraini Rambe, and Merri Anitasari. "Penerapan Aquaponik di Lahan Pekarangan Rumah untuk Tercapainya SDGs Desa Tanpa Kelaparan di Desa Taba Jambu." Kreativasi: Journal of Community Empowerment 1.2 (2022).

FoEh, Jhon E.H.J. (2021). Perencanaan Bisnis (Business Plan): Aplikasi Dalam Bidang Sumber Daya Alam. Yogyakarta: Penerbit Deepublish.

Justianto, Agus. (2021). Pengantar Ketahanan Pangan, Covid-19, dan Perubahan Iklim.http://pojokiklim.menlhk.go.id/read/ketahanan-pangan-covid-19-dan- perubahan-iklim.

Kusuma, Surya Hadi; Tomyagistyawan, Dhidan. Pengembangan Kawasan Pertanian Tanaman Pangan Berkelanjutan Di Kabupaten Madiun Melalui Pendekatan Pengembangan Ekonomi Lokal. TheJournalish: Social and Government, 2023, 4.5: 336-352.

Khoerunnisa, Firda Nuryani. (2018). Pengaruh Pembangunan Nasional Terhadap Pembangunan Desa. Lembaran Masyarakat: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam, 4(1), 1-17.

Munawaroh, Munjiati., Rimiyati, Hasanah., dan Hindasah, Lela. (2016). Perencanaan Bisnis Untuk Program Strata 1. Yogyakarta: LP3M UMY.

Surya, Ida bagus Ketut. (2017). Strategi Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah Sektor Pertanian dalam Mendukung Sektor Pariwisata di Provinsi Bali. SOCA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, Vol.7(1), p.1-32.

Supriyanto. (2009). Business plan sebagai langkah awal memulai usaha. Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Vol.6(1), p.73-83.

Worldwide and Welthungerhlife. (2022). Global Hunger Index. https://www.globalhungerindex.org/indonesia.html.

Related News