BSIP Bali Pastikan Kesehatan Lahan Demi Optimalkan Pupuk
Jagadtani - Swasembada Pangan adalah bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo di masa pemerintahannya sehingga pemerintah berupaya menyiapkan berbagai program pertanian. Salah satunya dengan menjamin ketersediaan dalam mewujudkan swasembada pangan. Untuk mendukung hal tersebut pemerintah menjamin ketersediaan pupuk, Benih, dan pestisida yang langsung ditujukan bagi petani dijadikan Program Prioritas ke-12 dari 17 program prioritas yang dicanangkan presiden.
Dalam rangka menjamin ketersediaan pupuk dan distribusi yang tepat sasaran, Kementerian PPN/Bapenas bersama dengan tim dari PT. Pupuk Indonesia, melakukan koordinasi dengan BSIP Bali untuk mendapat penjelasan tentang kondisi lahan pertanian di Bali. Sebagai pertimbangan berapa jumlah pupuk bersubsidi yang tepat untuk petani di Bali, Senin (6/1).
I Putu Ikrar Satyadharma dari tim Bapenas menjelaskan maksud dari koordinasi ke BSIP Bali adalah untuk mengetahui sejauh mana implementasi pemberian pupuk berdampak terhadap kualitas lahan, lingkungan serta produktivitas tanaman di Bali. “Selain itu kami juga ingin mengetahui kendala petani dalam mendapatkan pupuk bersubsidi” ungkapnya.
Menjawab pertanyaan dari Tim Bapenas dalam rapat koordinasi yang digelar di ruang pertemuan BSIP Bali, Kepala BSIP Bali, Dr. drh I Made Rai Yasa, MP., menjelaskan kondisi lahan pertanian di Bali saat ini dari luas sudah semakin menyempit akibat dari alih fungsi lahan ke non pertanian yang sulit untuk dikendalikan. Selain itu dari segi kesuburan sudah sangat menurun akibat kurangnya kandungan bahan organik di dalam tanah.
Lebih lanjut dijelaskan hasil identifikasi kesuburan lahan di beberapa lokasi kajian BSIP Bali, sebagian besar kandungan c-organik tergolong rendah dengan pH masam - agak masam. Akibatnya fungsi pemberian pupuk tidak dapat optimal sehingga meskipun ditambahkan dosis pupuknya provitas tanaman tidak dapat naik bahkan cenderung mengalami melandai. Kondisi ini salah satunya disebabkan oleh penerapan pola usahatani intensif tanpa diimbangi upaya menjaga kesuburan lahan. “Menurut kami yang pertama dibutuhkan petani saat ini adalah pembenah tanah untuk menyehatkan lahan. Jika lahan sudah sehat maka pupuk yang diberikan pun akan berfungsi dengan optimal dan produktivitas tanaman akan naik” jelasnya.