Ayam 'Hybrid' Sasso Bernilai Ekonomis Tinggi
Jagadtani - Ayam Sasso memiliki keunggulan pada proses penggemukan yang cepat hingga mampu memproduksi telur lebih banyak, membuat ayam dari Perancis mulai diincar para peternak ayam di Indonesia.
Namun sebenarnya, nama Sasso merupakan nama dari sebuah syarikat pengeluar baka ayam yang beroperasi di Perancis. Sedangkan Sasso adalah singkatan dari 'Selection Avicole de la Sarthe et du Sud Ouest'. Tujuan dari SASSO untuk menghadirkan beberapa jenis ayam hybrid agar dapat mempercepat pertumbuhan ayam pedaging lebih cepat dan mampu memproduksi telur lebih banyak.
Bahkan dari segi produk telur, sebagai ayam yang masuk dalam golongan ayam Ras, Ayam Sasso dapat menyentuh 300 butir pertahunnya. Dari segi keunggulan, ayam Sasso dapat dijadikan sebagai ayam pedaging maupun ayam petelur.
Namun saat ini, ayam Sasso masih terbatas penyebarannya di Indonesia. Menurut Muliono Utomo, saat ini penyebaran ayam Sasso terpusat di tiga wilayah di Indonesia. Salah satunya ada di Nusantara Farm Chic yang berada di daerah Cibinong - Jawa Barat.
Baca juga: Cara Memilih Indukan ayam Sasso anti zonk
Muliono Utomo mengakui, keunggulan ayam Sasso dapat mencapai berat tubuh maksimal hanya dalam hitungan hari. "Dalam waktu 55 hari, bobot ayam Sasso sudah lebih dari satu kilo sehingga memangkas jumlah pakan dan waktu perawatan."
Untuk pakan, Nusantara Farm Chic mengandalkan Campuran pur, jagung, bekatul dan nasi. "Saya masih menggunakan campuran nasi karena pertumbuhan ayam lebih pesat. Beras yang digunakan memang yang bukan dikonsumsi orang tapi tetap kita masak. Ini salah satu langkah mengakali harga pakan yang semakin tinggi."
Saat ini, Nusantara Farm Chic masih fokus pada memperbanyak indukan agar dapat menghasilkan ayam Sasso lebih banyak. "Permintaan memang cukup banyak tapi kami masih menahan agar kualitasnya juga tetap terjaga."